Latest Post
Showing posts with label Bab 1. Show all posts
Showing posts with label Bab 1. Show all posts
6:14 PM
Dosa digambarkan dalam Alkitab sebagai pelanggaran hukum Allah (1 Yohanes 3:4) dan pemberontakan melawan Allah (Ulangan 9:7; Yosua 1:18). Dosa berawal dari Lucifer, “si Bintang Timur, Putra Fajar,” yang paling cantik dan gagah perkasa dari semua malaikat. Karena tidak puas dengan semua ini, dia ingin menjadi Allah yang mahatinggi dan hal ini menyebabkan kejatuhannya dan awal dari dosa (Yesaya 14:12-15). Dengan nama baru, Iblis, dia membawa dosa kepada umat manusia di taman Eden ketika dia mencobai Adam dan Hawa dengaan godaan yang sama, “engkau akan menjadi sama seperti Allah.” Kejadian 3 menjelaskan pemberontakan mereka melawan Allah dan perintah-perintahNya. Sejak saat itu dosa diwariskan kepada semua generasi umat manusia dan kita, sebagai keturunan Adam, mewarisi dosa dari dia. Roma 5:12 memberitahukan bahwa melalui Adam dosa masuk ke dalam dunia dan kematian diwariskan kepada semua orang karena “upah dosa adalah maut” (Roma 6:23).
Melalui Adam kecenderungan untuk berbuat dosa masuk ke dalam umat manusia dan manusia menjadi orang yang secara natur sudah berdosa. Ketika Adam berdosa naturnya diubah oleh dosa dan pemberontakannya mengakibatkan kematian secara rohani dan kejatuhan yang diwariskan pada semua yang lahir setelah dia. Manusia menjadi orang-orang berdosa bukan karena mereka berbuat dosa, mereka berbuat dosa karena mereka adalah orang-orang berdosa. Inilah keadaan yang disebut sebagai dosa warisan. Sama seperti kita mewarisi karakteristik fisik dari orangtua kita, kita mewarisi natur dosa dari Adam. Raja Daud meratapi natur kejatuhan manusia ini dalam Mazmur 51:7 “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.”
Jenis dosa yang lain dikenal sebagai dosa dikenal sebagai dosa yang diimputasikan. Dalam dunia keuangan dan hukum, kata Bahasa Yunani yang diterjemahkan dimputasikan berarti mengambil sesuatu dari orang lain dan memperhitungkan itu kepada orang lainnya lagi. Sebelum hukum Musa diberikan, dosa tidak diperhitungkan kepada manusia sekalipun manusia tetap berdosa karena dosa warisan. Setelah Hukum Taurat diberikan, dosa-dosa yang melanggar Hukum Taurat dimputasikan (diperhitungkan) kepada manusia (Roma 5:13). Bahkan sebelum pelanggaran Taurat diperhitungkan pada manusia, hukuman yang paling berat terhadap dosa (kematian) tetap berlaku (Roma 5:14). Semua orang, dari Adam sampai Musa, takluk kepada kematian, bukan karena mereka melanggar hukum Musa (yang tidak mereka miliki), namun karena natur dosa yang mereka warisi. Setelah Musa, umat manusia mengalami kematian karena dosa warisan dari Adam dan karena dosa yang diimputasikan karena pelanggaran hukum Tuhan.
Allah mempergunakan prinsip imputasi untuk keuntungan umat manusia ketika Dia memperhitungkan dosa orang-orang percaya kepada Yesus Kristus yang telah membayar hutang dosa (kematian) di atas salib. Karena memperhitungkan dosa kita kepada Yesus, Allah memperlakukan Dia seperti Dia adalah orang berdosa walaupun sebetulnya Dia tidak berdosa, dan mengakibatkan Yesus mati bagi dosa-dosa semua orang yang percaya kepadaNya. Penting untuk dimengerti bahwa dosa diperhitungkan kepada Yesus namun Dia tidak mewarisinya dari Adam. Dia menanggung hukuman dosa, namun Dia tidak pernah menjadi orang berdosa. Natur Yesus yang suci dan sempurna tidak tersentuh oleh dosa. Sekalipun Dia tidak pernah berbuat dosa, Dia diperlakukan sepertinya Dia yang bersalah karena dosa-dosa yang dilakukan oleh orang-orang yang akhirnya percaya kepadaNya. Sebagai gantinya, Allah memperhitungkan kebenaran dan keadilan Kristus kepada orang-orang percaya sama seperti Dia memperhitungkan dosa kita kepada Yesus (2 Korintus 5:21).
Dosa pribadi adalah dosa yang dilakukan setiap hari oleh setiap orang. Karena kita telah mewarisi natur dosa dari Adam, kita berbuat dosa secara individu, dosa pribadi – segala sesuatu, mulai dari dosa yang paling polos sampai pada pembunuhan. Mereka yang tidak beriman pada Yesus Kristus harus menanggung hukuman untuk dosa-dosa pribadi ini, sekaligus dosa-dosa yang diwarisi dan diimputasikan. Namun demikian, orang-orang percaya telah dibebaskan dari hukuman kekal untuk dosa (kematian rohani dan neraka). Sekarang kita bisa memilih apakah akan melakukan dosa pribadi atau tidak karena melalui Roh Kudus yang berdiam di dalam kita, yang menguduskan dan meyakinkan kita akan dosa, kita sekarang memiliki kuasa untuk menolak dosa (Roma 8:9-11). Setelah kita mengakui dosa pribadi kita kepada Allah dan mohon pengampunanNya, hubungan dan persekutuan kita dengan Tuhan dipulihkan kembali. “ Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
Dosa warisan, dosa yang diimputasikan dan dosa pribadi – semuanya telah disalibkan di kayu salib Yesus dan sekarang “di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Efesus 1:7).
Untuk Lebih jelas silahkan baca A BETTER SIN bab 1 karena Artikel ini hanya artikel tambahan untuk membuka wacana tentang dosa.
Ulasan singkat tentang dosa.
Written By Tolop Marbun Academy on Thursday, September 4, 2014 | 6:14 PM
Dosa digambarkan dalam Alkitab sebagai pelanggaran hukum Allah (1 Yohanes 3:4) dan pemberontakan melawan Allah (Ulangan 9:7; Yosua 1:18). Dosa berawal dari Lucifer, “si Bintang Timur, Putra Fajar,” yang paling cantik dan gagah perkasa dari semua malaikat. Karena tidak puas dengan semua ini, dia ingin menjadi Allah yang mahatinggi dan hal ini menyebabkan kejatuhannya dan awal dari dosa (Yesaya 14:12-15). Dengan nama baru, Iblis, dia membawa dosa kepada umat manusia di taman Eden ketika dia mencobai Adam dan Hawa dengaan godaan yang sama, “engkau akan menjadi sama seperti Allah.” Kejadian 3 menjelaskan pemberontakan mereka melawan Allah dan perintah-perintahNya. Sejak saat itu dosa diwariskan kepada semua generasi umat manusia dan kita, sebagai keturunan Adam, mewarisi dosa dari dia. Roma 5:12 memberitahukan bahwa melalui Adam dosa masuk ke dalam dunia dan kematian diwariskan kepada semua orang karena “upah dosa adalah maut” (Roma 6:23).
Melalui Adam kecenderungan untuk berbuat dosa masuk ke dalam umat manusia dan manusia menjadi orang yang secara natur sudah berdosa. Ketika Adam berdosa naturnya diubah oleh dosa dan pemberontakannya mengakibatkan kematian secara rohani dan kejatuhan yang diwariskan pada semua yang lahir setelah dia. Manusia menjadi orang-orang berdosa bukan karena mereka berbuat dosa, mereka berbuat dosa karena mereka adalah orang-orang berdosa. Inilah keadaan yang disebut sebagai dosa warisan. Sama seperti kita mewarisi karakteristik fisik dari orangtua kita, kita mewarisi natur dosa dari Adam. Raja Daud meratapi natur kejatuhan manusia ini dalam Mazmur 51:7 “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.”
Jenis dosa yang lain dikenal sebagai dosa dikenal sebagai dosa yang diimputasikan. Dalam dunia keuangan dan hukum, kata Bahasa Yunani yang diterjemahkan dimputasikan berarti mengambil sesuatu dari orang lain dan memperhitungkan itu kepada orang lainnya lagi. Sebelum hukum Musa diberikan, dosa tidak diperhitungkan kepada manusia sekalipun manusia tetap berdosa karena dosa warisan. Setelah Hukum Taurat diberikan, dosa-dosa yang melanggar Hukum Taurat dimputasikan (diperhitungkan) kepada manusia (Roma 5:13). Bahkan sebelum pelanggaran Taurat diperhitungkan pada manusia, hukuman yang paling berat terhadap dosa (kematian) tetap berlaku (Roma 5:14). Semua orang, dari Adam sampai Musa, takluk kepada kematian, bukan karena mereka melanggar hukum Musa (yang tidak mereka miliki), namun karena natur dosa yang mereka warisi. Setelah Musa, umat manusia mengalami kematian karena dosa warisan dari Adam dan karena dosa yang diimputasikan karena pelanggaran hukum Tuhan.
Allah mempergunakan prinsip imputasi untuk keuntungan umat manusia ketika Dia memperhitungkan dosa orang-orang percaya kepada Yesus Kristus yang telah membayar hutang dosa (kematian) di atas salib. Karena memperhitungkan dosa kita kepada Yesus, Allah memperlakukan Dia seperti Dia adalah orang berdosa walaupun sebetulnya Dia tidak berdosa, dan mengakibatkan Yesus mati bagi dosa-dosa semua orang yang percaya kepadaNya. Penting untuk dimengerti bahwa dosa diperhitungkan kepada Yesus namun Dia tidak mewarisinya dari Adam. Dia menanggung hukuman dosa, namun Dia tidak pernah menjadi orang berdosa. Natur Yesus yang suci dan sempurna tidak tersentuh oleh dosa. Sekalipun Dia tidak pernah berbuat dosa, Dia diperlakukan sepertinya Dia yang bersalah karena dosa-dosa yang dilakukan oleh orang-orang yang akhirnya percaya kepadaNya. Sebagai gantinya, Allah memperhitungkan kebenaran dan keadilan Kristus kepada orang-orang percaya sama seperti Dia memperhitungkan dosa kita kepada Yesus (2 Korintus 5:21).
Dosa pribadi adalah dosa yang dilakukan setiap hari oleh setiap orang. Karena kita telah mewarisi natur dosa dari Adam, kita berbuat dosa secara individu, dosa pribadi – segala sesuatu, mulai dari dosa yang paling polos sampai pada pembunuhan. Mereka yang tidak beriman pada Yesus Kristus harus menanggung hukuman untuk dosa-dosa pribadi ini, sekaligus dosa-dosa yang diwarisi dan diimputasikan. Namun demikian, orang-orang percaya telah dibebaskan dari hukuman kekal untuk dosa (kematian rohani dan neraka). Sekarang kita bisa memilih apakah akan melakukan dosa pribadi atau tidak karena melalui Roh Kudus yang berdiam di dalam kita, yang menguduskan dan meyakinkan kita akan dosa, kita sekarang memiliki kuasa untuk menolak dosa (Roma 8:9-11). Setelah kita mengakui dosa pribadi kita kepada Allah dan mohon pengampunanNya, hubungan dan persekutuan kita dengan Tuhan dipulihkan kembali. “ Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
Dosa warisan, dosa yang diimputasikan dan dosa pribadi – semuanya telah disalibkan di kayu salib Yesus dan sekarang “di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Efesus 1:7).
Untuk Lebih jelas silahkan baca A BETTER SIN bab 1 karena Artikel ini hanya artikel tambahan untuk membuka wacana tentang dosa.
Labels:
A BETTER SIN,
Bab 1,
Dosa,
Ulasan Buku
5:56 PM
Adam diciptakan segambar dengan Allah (Kejadian 1:26-27). Allah itu kudus, maka Adam diciptakan juga kudus. Allah adalah Kasih maka sejak penciptaan Allah sudah mengasihi Adam. Adam tidak membutuhkan Kasih Penebusan sebelum Adam jadi dalam dosa.
Jik ada orang berkata: "Adam perlu dosa untuk memperoleh penebusan, karena tanpa dosa tidak mungkin bisa menerima Kasih Penebusan".
Sepintas mungkin orang berkata benar "jika tak ada dosa, tidak ada penebusan". Celakanya adalah pernyataan ini mengharuskan Adam jatuh ke dalam dosa. Hal ini sangat bertentangan dengan Alkitab. Orang tersebut "memaksakan" anda juga harus berbuat dosa. Celak berikutnya adalah "anda hidup dalam dosa" dan upah dosa adalah maut. (Roma 3:23).
Selanjutnya pertanyaan ini menyiratkan bahwa Allah setuju dengan dosa. Allah itu kudus, Allah tidak pernah setuju dengan dosa, apalagi sampai menghendaki anda jatuh dalam dosa. Pernyataan tersebut sangat bertolak belakang dengan Hakekat Allah Yang Kudus.
Siapapun Teolog yang membuat pengajaran, maka kita harus kembali kepada Alkitab. Alkitab adalah otoritas tertinggi karena Alkitab adalah firman Allah yang tertulis. Maka dari itu kita perlu mempelajari Alkitab dengan baik (terutama melakukan) supaya kita tidak mudah diombang ambingkan oleh pengajaran yang menyesatkan.
Untuk lebih jelas lagi penjelasan ini silahkan membaca buku A BETTER SIN bab 1. Bila anda belum memilikinya silahkan hubungi saya di:
HP: 0813 999 14322
PIN: 7DBDB8FB
Benarkan Adam perlu dosa untuk memperoleh Kasih Penebusan?
Adam diciptakan segambar dengan Allah (Kejadian 1:26-27). Allah itu kudus, maka Adam diciptakan juga kudus. Allah adalah Kasih maka sejak penciptaan Allah sudah mengasihi Adam. Adam tidak membutuhkan Kasih Penebusan sebelum Adam jadi dalam dosa.
Jik ada orang berkata: "Adam perlu dosa untuk memperoleh penebusan, karena tanpa dosa tidak mungkin bisa menerima Kasih Penebusan".
Sepintas mungkin orang berkata benar "jika tak ada dosa, tidak ada penebusan". Celakanya adalah pernyataan ini mengharuskan Adam jatuh ke dalam dosa. Hal ini sangat bertentangan dengan Alkitab. Orang tersebut "memaksakan" anda juga harus berbuat dosa. Celak berikutnya adalah "anda hidup dalam dosa" dan upah dosa adalah maut. (Roma 3:23).
Selanjutnya pertanyaan ini menyiratkan bahwa Allah setuju dengan dosa. Allah itu kudus, Allah tidak pernah setuju dengan dosa, apalagi sampai menghendaki anda jatuh dalam dosa. Pernyataan tersebut sangat bertolak belakang dengan Hakekat Allah Yang Kudus.
Siapapun Teolog yang membuat pengajaran, maka kita harus kembali kepada Alkitab. Alkitab adalah otoritas tertinggi karena Alkitab adalah firman Allah yang tertulis. Maka dari itu kita perlu mempelajari Alkitab dengan baik (terutama melakukan) supaya kita tidak mudah diombang ambingkan oleh pengajaran yang menyesatkan.
Untuk lebih jelas lagi penjelasan ini silahkan membaca buku A BETTER SIN bab 1. Bila anda belum memilikinya silahkan hubungi saya di:
HP: 0813 999 14322
PIN: 7DBDB8FB
Labels:
A BETTER SIN,
Bab 1,
Dosa,
Ulasan Buku
6:27 PM
You must rule it over
Written By Tolop Marbun Academy on Sunday, March 30, 2014 | 6:27 PM
Ilustrasi: www.tolopmarbun.net |
Hari ini Tuhan ingatkan saya tentang Kisah Kain dan Habel. Pertanyaan siapa yang berkuasa? Dosa berkuasa atas manusia? atau manusia berkuasa atas dosa? Kalau kita baca Kejadian pasal 4, kita akan menemukan kata "You must rule it over" (ESV). Dosa sudah "crouching" (berusaha masuk, atau seperti seorang mendobrak pintu, bukan hanya sekedar mengintip) ke dalam hati Kain. Tuhan berfirman bahwa Kain harus berkuasa atas dosa tersebut, tetapi Kain mengabaikan peringatan Tuhan, Kain malah mengentertain dosa tersebut, sehingga terjadilah dosa pembunuhan pertama.
Hidup di era digital ini sangat 'mengerikan' secara rohani, digital seharusnya dipakai untuk kebaikan manusia, tetapi disisilain juga iblis tidak berdiam diri, iblis juga memakai untuk kehancuran manusia. Di Era digital ini dosa crouching "extra-double" (istilah pribadi untuk mengambarkan kerja keras dosa). Sebelum era digital yang super canggih manusia jatu karena satu langkah (harus melangkah untuk bisa mengakses dosa), sekarang hanya butuh satu "sentuhan" atau "tab" untuk bisa mengakses dosa.
Semakin canggih hidup manusia, semakin canggih juga kerja dosa. Teknologi tidak bisa menghentikan misi Iblis (mencuri, membunuh, membinasakan), justru dia pakai teknologi untuk menghancurkan manusia. Sisi negatif era digital ini adalah membuat manusia kurang relational dan lebih digital oriented. Jika kita perhatikan di mal atau tempat-tempat umum, semua orang sibuk dengan gadgetnya. Mungkin ketika di rumah juga demikian, bahkan mungkin ada mereka bukan bicara langsung lagi, semua via BBM, WhatsApp, LINE atau KAKAO TALK, dll.
Firman Tuhan yang sama berbicara kepada kita: YOU MUST RULE IT OVER. Secanggih apapun teknologi yang kita pakai, kita harus berkuasa. Kita tidak bisa dikuasi oleh teknologi, teknologi kita pakai untuk kebaikan kita dan kebaikan orang lain.
Orang Kristen yang sudah Lahir Baru dan dipenuhi Roh Kudus harus memamfaatkan teknologi untuk menyebarkan Firman Tuhan, mengajarakan Firman Tuhan dan belajar Firman Tuhan. Oleh sebab itu pastikan setipa gadget anda memiliki applikasi Alkitab. Saya ingat seorang hamba Tuhan ketika saya pelayanan di Afrika Selatan mengajarkan jemaatnya: "if your handphone does not have biblie, your cellpone is stone". Gadget harus dipakai untuk pertumbuhan rohani.
Kuncipnya jangan pernah "tab" hal-hal yang membawa anda jatuh ke dalam dosa, sekali anda "tab" maka dosa akan 'crouching extra-double' di hatimu, anda akan tergoda untuk memuaskan 'keinginan daging'. Anda akan diperhadapkan dengan pilihan: Berkuasa atau entertein. Jika anda berkuasa atas dosa, maka anda memiliki kesempatan untuk bertobat sebelum terjerat. Jika anda entertein maka anda kemungkinan akan terjerat.
Bila anda diberkati silahkan share di BBM, Email dan jaringan sosial anda. Bila anda memiliki pendapat lain silahkan post di kolom komentar.
Labels:
Bab 1,
Dosa,
News,
Ulasan Buku
11:37 AM
Kenapa Hawa Jatuh Kedalam Dosa?
Written By Tolop Marbun Academy on Thursday, March 20, 2014 | 11:37 AM
Kenapa Hawa Jatuh ke dalam dosa? Dalam buku A BETTER SIN saya jelaskan karena Hawa tertarik dengan kalimat: "Engkau akan sama seperti Allah". Selama ini Hawa mengetahui bahwa buah pohon pengetahuan yang baik dan jahat adalah "KEMATIAN". Itulah godaan yang disampaikan oleh Iblis.
Dimanakah Adam saat itu? Alkitab jelas mencatat Adam ada pada saat itu, tetapi tidak dijelaskan Adam mencegah Hawa, bahkan tidak bertanya buah apa yang dimakan Hawa. Sehingga mereka berdua memakan buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat. Sekalipun Hawa yang mengambil buah tersebut, tetapi mereka makan bersama-sama itulah sebabnya disebut Adam dan Hawa telah berbuat dosa.
Pertanyaan berikutnya: Siapakah terlebih dahulu di bumi? Setan atau manusia? Dalam buku A BETTER SIN saya menjelaskan bahwa Setan sudah ada di taman eden sebelum kejatuhan adam dan Hawa. Sekalipun kita berusaha menjawab pastinya hanya sebatas penafsiran; Jika jawabnya Iblis terlebih dahulu, maka akan timbul pertanyaan: Kenapa Allah menciptakan manusia jika iblis sudah ada dibumi? Jika Jawabannya sesudah; maka pertanyaan berikutnya adalah: Kenapa Allah menjatuhkan Iblis ke bumi pada hal manusia sudah ada dibumi. Jadi yang utama bukan siap terlebih dahulu, karena jika mengutamakan hal tersebut, maka kita akan mempertanyakan keMahatahuan Allah dan Kasih Allah.
Pertanyaan berikutnya: Kenapa Allah menciptakan Pohon pengetahuan yang baik dan jahat? Alkitab tidak menjelaskan secara tertulis, maka jawabannya berdasarkan penafsiran. Allah memberikan kehendak bebas kepada Adam dan Hawa, karena mereka bukan robot. Mereka punya kehendak untuk untuk mengikuti perintah Allah atau melanggar perintah Allah. Allah menaruh pohon tersebut untuk 'menguji' bagaimana manusia menggunakan kehendak bebas mereka.
Pertanyaan berikutnya: Allah Mahatahu, Allah sudah tahu bahwa manusia akan jatuh ke dalam dosa, kenapa masih tetap menciptakan pohon tersebut? Sebenarnya masalah utamanya bukan pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat, masalah utamanya adalah kepercayaan dan ketaatan mereka terhadap perintah Allah. Seandainya tidak ada larang, maka pohon tersebut tidak akan menimbulkan masalah terbesar didunia ini. Tetapi karena sudah ADA LARANGAN, maka masalahnya adalah TAAT KEPADA TUHAN ATAU TIDAK TAAT. Kalau hawa percaya sepenuhnya kepada Allah, maka Hawa tidak akan menambah-nambahi Firman Tuhan. Kalau hawa Taat kepada Allah, maka Hawa tidak akan pernah menjamah apalagi memakan. Allah memang sudah tahu kalau mereka tidak akan taat dan akan berdosa, tetapi Allah juga memberikan solusi kepada mereka.
Pertanyaan berikutnya: Kenapa Allah tidak mencegah Hawa atau mencegah Iblis? Allah bisa saja mencegah, tetapi Allah menghargai "free will" yang Dia berikan kepada manusia. Kembali kepada jawaban sebelumnya; Allah sudah punya rencana kepada manusia maupun kepada 'ular'. (Kejadian 3:15)
Pertanyaan berikutnya: Apakah ular masih hidup sampai saat ini? kalau Allah sudah mengutuk ular akan memakan debu, kenapa ular sekarang ada yang memakan tumbuhan dan daging? Allah tidak menciptakan satu jenis ular, banyak jenis ular. Ular yang dipakai iblis untuk menggodai Hawa adalah ular yang paling cerdik. Ular yang menggoda hawa saat ini akhirnya benar-benar berjalan dengan perut dan memakan debu. Ular yang mengoda hawa saat itu menurut penafsiran saya pasti sudah mati. Tetapi yang menungganginya masih aktif bekerja sampai hari ini. Ular yang makan buah dan daging kemungkinan bukan generasi ular yang mengdoda hawa.
Ada pertanyaan: Ular adalah iblis, apakah ular citpatan Allah? pertanyaan ini salah, tidak ada ayat dalam konteks kejadian Ular adalah Iblis. Iblis memamfaatkan ular untuk menggodai hawa. Ular adalah ciptaan Allah. Pertanyaan diatas akan melahirkan pertanyaan: Allah menciptakan Iblis. Itu adalah arah dari pertanyaan tersebut, tetapi pertanyaan salah. Karena kita berbicara kontek kejadian Pasal 3.
Pertanyaan berikutnya: Ketika Adam jatuh dalam dosa, apakah adam bisa menjadi anak Iblis? Dalam kontek Kejadian pasal 3 tidak ada tertulis. Sekalipun dibandingkan dengan Yohanes 8:44; Adam tidak berbohong, Adam melemparkan kesalahan dan tidak bertanggung jawab. Hanya dengan berdusa maka menjadikan Anak Iblis berdasarkan Yohanes 8:44.
Jika demikian Apakah Iblis adalah ciptaan Allah? Iblis sebelumnya adalah Malaikat di Surga, yang sering disebut Lusifer atau El-Lusi. Allah tidak pernah menciptakan lusifer menjadi iblis, Allah menciptakan dia menjadi malaikat pemuji dan penyembahan. Tetapi oleh karena keinginannya menyamai Allah pencipta, dijatuhkan dan menjadi Iblis. Inilah yang disebut Dosa Awal. Jadi yang menjadi Lusifer jadi Iblis adalah keinginannya sendiri yang memberontak terhadap Allah.
Pertanyaan selanjutnya adalah: Kenapa Adam dan Hawa Takut mendengar langkah Allah? Mereka takut karena mereka sudah melanggar perintah Allah, mereka tidak percaya kepada perintah Allah dan tidak taat kepada perintah Allah. Kemungkinan kedua mereka takut mati sesuai dengan Larangan Allah.
Bila anda punya penafsiran lain, silahkan
post di kolom komentar.
ADSPACE || SPACE FOR RENT
Dimanakah Adam saat itu? Alkitab jelas mencatat Adam ada pada saat itu, tetapi tidak dijelaskan Adam mencegah Hawa, bahkan tidak bertanya buah apa yang dimakan Hawa. Sehingga mereka berdua memakan buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat. Sekalipun Hawa yang mengambil buah tersebut, tetapi mereka makan bersama-sama itulah sebabnya disebut Adam dan Hawa telah berbuat dosa.
Pertanyaan berikutnya: Siapakah terlebih dahulu di bumi? Setan atau manusia? Dalam buku A BETTER SIN saya menjelaskan bahwa Setan sudah ada di taman eden sebelum kejatuhan adam dan Hawa. Sekalipun kita berusaha menjawab pastinya hanya sebatas penafsiran; Jika jawabnya Iblis terlebih dahulu, maka akan timbul pertanyaan: Kenapa Allah menciptakan manusia jika iblis sudah ada dibumi? Jika Jawabannya sesudah; maka pertanyaan berikutnya adalah: Kenapa Allah menjatuhkan Iblis ke bumi pada hal manusia sudah ada dibumi. Jadi yang utama bukan siap terlebih dahulu, karena jika mengutamakan hal tersebut, maka kita akan mempertanyakan keMahatahuan Allah dan Kasih Allah.
Pertanyaan berikutnya: Kenapa Allah menciptakan Pohon pengetahuan yang baik dan jahat? Alkitab tidak menjelaskan secara tertulis, maka jawabannya berdasarkan penafsiran. Allah memberikan kehendak bebas kepada Adam dan Hawa, karena mereka bukan robot. Mereka punya kehendak untuk untuk mengikuti perintah Allah atau melanggar perintah Allah. Allah menaruh pohon tersebut untuk 'menguji' bagaimana manusia menggunakan kehendak bebas mereka.
Pertanyaan berikutnya: Allah Mahatahu, Allah sudah tahu bahwa manusia akan jatuh ke dalam dosa, kenapa masih tetap menciptakan pohon tersebut? Sebenarnya masalah utamanya bukan pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat, masalah utamanya adalah kepercayaan dan ketaatan mereka terhadap perintah Allah. Seandainya tidak ada larang, maka pohon tersebut tidak akan menimbulkan masalah terbesar didunia ini. Tetapi karena sudah ADA LARANGAN, maka masalahnya adalah TAAT KEPADA TUHAN ATAU TIDAK TAAT. Kalau hawa percaya sepenuhnya kepada Allah, maka Hawa tidak akan menambah-nambahi Firman Tuhan. Kalau hawa Taat kepada Allah, maka Hawa tidak akan pernah menjamah apalagi memakan. Allah memang sudah tahu kalau mereka tidak akan taat dan akan berdosa, tetapi Allah juga memberikan solusi kepada mereka.
Pertanyaan berikutnya: Kenapa Allah tidak mencegah Hawa atau mencegah Iblis? Allah bisa saja mencegah, tetapi Allah menghargai "free will" yang Dia berikan kepada manusia. Kembali kepada jawaban sebelumnya; Allah sudah punya rencana kepada manusia maupun kepada 'ular'. (Kejadian 3:15)
Pertanyaan berikutnya: Apakah ular masih hidup sampai saat ini? kalau Allah sudah mengutuk ular akan memakan debu, kenapa ular sekarang ada yang memakan tumbuhan dan daging? Allah tidak menciptakan satu jenis ular, banyak jenis ular. Ular yang dipakai iblis untuk menggodai Hawa adalah ular yang paling cerdik. Ular yang menggoda hawa saat ini akhirnya benar-benar berjalan dengan perut dan memakan debu. Ular yang mengoda hawa saat itu menurut penafsiran saya pasti sudah mati. Tetapi yang menungganginya masih aktif bekerja sampai hari ini. Ular yang makan buah dan daging kemungkinan bukan generasi ular yang mengdoda hawa.
Ada pertanyaan: Ular adalah iblis, apakah ular citpatan Allah? pertanyaan ini salah, tidak ada ayat dalam konteks kejadian Ular adalah Iblis. Iblis memamfaatkan ular untuk menggodai hawa. Ular adalah ciptaan Allah. Pertanyaan diatas akan melahirkan pertanyaan: Allah menciptakan Iblis. Itu adalah arah dari pertanyaan tersebut, tetapi pertanyaan salah. Karena kita berbicara kontek kejadian Pasal 3.
Pertanyaan berikutnya: Ketika Adam jatuh dalam dosa, apakah adam bisa menjadi anak Iblis? Dalam kontek Kejadian pasal 3 tidak ada tertulis. Sekalipun dibandingkan dengan Yohanes 8:44; Adam tidak berbohong, Adam melemparkan kesalahan dan tidak bertanggung jawab. Hanya dengan berdusa maka menjadikan Anak Iblis berdasarkan Yohanes 8:44.
Jika demikian Apakah Iblis adalah ciptaan Allah? Iblis sebelumnya adalah Malaikat di Surga, yang sering disebut Lusifer atau El-Lusi. Allah tidak pernah menciptakan lusifer menjadi iblis, Allah menciptakan dia menjadi malaikat pemuji dan penyembahan. Tetapi oleh karena keinginannya menyamai Allah pencipta, dijatuhkan dan menjadi Iblis. Inilah yang disebut Dosa Awal. Jadi yang menjadi Lusifer jadi Iblis adalah keinginannya sendiri yang memberontak terhadap Allah.
Pertanyaan selanjutnya adalah: Kenapa Adam dan Hawa Takut mendengar langkah Allah? Mereka takut karena mereka sudah melanggar perintah Allah, mereka tidak percaya kepada perintah Allah dan tidak taat kepada perintah Allah. Kemungkinan kedua mereka takut mati sesuai dengan Larangan Allah.
Bila anda punya penafsiran lain, silahkan
post di kolom komentar.
ADSPACE || SPACE FOR RENT
Labels:
A BETTER SIN,
Bab 1,
Dosa,
faq,
Ulasan Buku
11:56 PM
Apakah Iblis bisa bertobat?
Written By Tolop Marbun Academy on Wednesday, March 19, 2014 | 11:56 PM
Iblis adalah malaikat Allah sebelumnya, tetapi karena kehebatannya, ia ingin menyamai Allah yang Mahatinggi. Ini adalah yang disebut dosa awal. Jadi Lusiferlah yang menciptakan doa pertama kali. pertanyannya: "darimanakan datang dosa itu?" Dalam buku A BETTER SIN saya menjelaskan dosa itu timbul dari keinginannnya sendiri.
Pertanyaan apakah dosa iblis dapat diampuni? Dosa iblis tidak dapat diampuni karena dia yang menciptakan dosa. Tidak ada pengampunan bagi iblis. Itu sebabnya Allah menjatuhkan dia bersama dengan pengikutnya. Jika dosa iblis tidak bisa diampuni, maka tidak mungkin iblis bisa bertobat.
Apa arti bertobat? Bertobat adalah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, meninggalkan dosa dan berbalik kepada Allah. Jadi iblis tidak mungkin bisa bertobat. Iblis sudah dihukum maka tidak ada lagi kesempatan buat Iblis bertobat. Itu sebabnya iblis tahu bahwa dia akan masuk dalam hukum yang kekal, dia mencari pengikut sebanyak mungkin supaya bersama-sama mendapat murka Allah.
Jika Iblis memiliki kesempatan untuk bertobat, maka ia sudah bertobat sebelum Allah menjatuhkan hukumnya. Iblis tahu bahwa dia tidak ada kesempatan untuk bertobat, maka dia berusaha menyesatkan umat manusia untuk menjadi temannya di hukum di neraka.
Untuk informasi tambahan baca buku A BETTER SIN. Jika anda memilik pendapat lain, silahkan mulai dari kolom komentar.
Pertanyaan selanjutnya adalah siapakah terlebih dahulu diciptakan manusia atau Iblis? Dalam Alkitab tidak ada penjelasan kapan manusia dan iblis diciptakan, atau siapa yang terlebih dahulu diciptakan. Alkitab hanya menjelaskan bahwa Iblis sudah ada di taman eden sebelum manusia jatuh ke dalam dosa.
Dizaman sekarang dapatkan kita berkomunikasi dengan Malaikat atau iblis sama seperti pada zaman PL dan PB? Sebenarnya kalau berbicara kepada Malaikat atau iblis bisa saja dan hal itu mungkin saja. Tetapi pertanyaan adalah untuk apa? Allah bisa saja mengirimkan malaikat untuk berbicara kepada anda, tetapi Roh Kudus sudah diutus oleh Yesus untuk menjadi MahaGuru kita. Yang kedua apa tujuannya berkomunikasi kepada iblis? Sangat mungkin bisa berkomunikasi dengan iblis, tetapi apakah tujuannya. Alkitab jelas berkata: "Jangan memberi kesempatan kepada Iblis".
ADSPACE || SPACE FOR RENT
Pertanyaan selanjutnya adalah siapakah terlebih dahulu diciptakan manusia atau Iblis? Dalam Alkitab tidak ada penjelasan kapan manusia dan iblis diciptakan, atau siapa yang terlebih dahulu diciptakan. Alkitab hanya menjelaskan bahwa Iblis sudah ada di taman eden sebelum manusia jatuh ke dalam dosa.
Dizaman sekarang dapatkan kita berkomunikasi dengan Malaikat atau iblis sama seperti pada zaman PL dan PB? Sebenarnya kalau berbicara kepada Malaikat atau iblis bisa saja dan hal itu mungkin saja. Tetapi pertanyaan adalah untuk apa? Allah bisa saja mengirimkan malaikat untuk berbicara kepada anda, tetapi Roh Kudus sudah diutus oleh Yesus untuk menjadi MahaGuru kita. Yang kedua apa tujuannya berkomunikasi kepada iblis? Sangat mungkin bisa berkomunikasi dengan iblis, tetapi apakah tujuannya. Alkitab jelas berkata: "Jangan memberi kesempatan kepada Iblis".
ADSPACE || SPACE FOR RENT
Labels:
A BETTER SIN,
Anggelologi,
Bab 1,
Dosa,
faq,
Teologi Sistematika,
Ulasan Buku
12:03 PM
Dalam buku A BETTER SIN saya menjelaskan dengan mendetail tentang dosa bahkan asal usul dosa. Dalam ulasan buku ini, saya membahas tentang DOSA AWAL. Pertanyaan apakah Dosa Awal? Dosa adalah adalah dosa yang pertama kali dilakukan oleh Lusifer yaitu hendak menyamai dengan Allah yang Mahatinggi. Jadi kapan saja anda ingin menyamai Allah, maka anda sedang melakukan dosa awal.
Apakah bentuk dosa awal masa kini? Dalam buku SERI KELUARGA yang ke 2 saya menyebutnya adalah dosa menceraikan suami istri. Karena Suami Istri hanya bisa dipisahkan oleh kematian. Manusia tidak bisa menceraikan apa yang dipersatukan oleh Allah. Jika manusia menceraikan apa yang dipersatukan Allah maka dia sedang mengangkat dirinya lebih hebat dari Allah.
Jika anda memiliki pendapat yang lain, silahkan berikan komentar anda langsung di
dalam kolom komentar.
Dosa Awal
Recapture dari Google Image |
Apakah bentuk dosa awal masa kini? Dalam buku SERI KELUARGA yang ke 2 saya menyebutnya adalah dosa menceraikan suami istri. Karena Suami Istri hanya bisa dipisahkan oleh kematian. Manusia tidak bisa menceraikan apa yang dipersatukan oleh Allah. Jika manusia menceraikan apa yang dipersatukan Allah maka dia sedang mengangkat dirinya lebih hebat dari Allah.
Jika anda memiliki pendapat yang lain, silahkan berikan komentar anda langsung di
dalam kolom komentar.
Labels:
A BETTER SIN,
Bab 1,
Teologi Sistematika,
Ulasan Buku
10:38 AM
Sumber: A BETETR SIN, halaman 3-4.
Pertanyaannya adalah darimanakah asal usul dosa tersebut. Dalam Buku A BETTER SIN dalam BAB 1 saya menjelaskan secara detail asal usul dosa. Bila anda sudah memilikinya silahkan baca. Bila anda ingin memilikinya hubungi saya di kontak.
Pengertian Dosa yang Alkitabiah
Written By Tolop Marbun Academy on Tuesday, March 11, 2014 | 10:38 AM
Setiap orang ditanya, pasti mengakui ada dosa. Dosa menurut tiap-tiap orang berbeda. Tetapi sebagai
anak Tuhan apapaun pendapat kita tentang dosa, kita harus berangkat dari Alkitab terlebih dahulu. Karena Alkitab adalah Firman Allah. Firman Allah tidak pernah salah, yang salah adalah manusia. Mari kita perhatikan pengertian dosa berdasarkan Alkitab.
anak Tuhan apapaun pendapat kita tentang dosa, kita harus berangkat dari Alkitab terlebih dahulu. Karena Alkitab adalah Firman Allah. Firman Allah tidak pernah salah, yang salah adalah manusia. Mari kita perhatikan pengertian dosa berdasarkan Alkitab.
Pengertian Dosa
Dalam
1 Yohanes 3:4, terdapat
pengertian tentang dosa. “Setiap orang yang
berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab
dosa ialah pelanggaran hukum Allah”. Jadi dosa berdasarkan 1 Yohanes 3:4 adalah pelanggaran
terhadap hukum Allah. Seperti: tidak taat kepada
FirmanNya, tidak
percaya pada Firmannya atau KuasaNya atau
tidak melakukan perintahNya. Hukum Allah yang tertulis adalah Alkitab karena
Alkitab adalah Firman Allah.
Alkitab menjelaskan pengertian dosa yang lebih
detail, seperti;
1.
Seorang
yang tahu berbuat baik, tetapi tidak melakukannya, ia berdosa. (Yakobus 4:17).
2.
Dosa
adalah kemurtadan kepada Allah. (Yeremia
14:7).
3.
Dosa
adalah memikirkan kebodohan. (Amsal 24:9)
4.
Mata
yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah
dosa. (Amsal 24:9)
5.
Bersungut-sungut
melawan Tuhan. (Bilangan 21:7)
6.
Segala
sesuatu yang kita lakukan tidak berdasarkan iman adalah Dosa. (Roma 14:23)
7.
Durhaka
sama dengan dosa bertenung. (1 Samuel 15:23)
8.
Tidak
mendengar suara Tuhan, atau tidak taat pada perintah Tuhan. (Yeremia 3:25)
9.
Memandang
orang berdasarkan muka. (Yakobus 2:9) artinya jika kita menilai atau menghakimi
orang berdasarkan
kepuasan kita sendiri dan keuntungan diri sendiri khususnya kedudukan.
10. Semua kejahatan adalah dosa. (I Yohanes 5:17)
11. Menghina sesama adalah berbuat dosa.
Amsal 14:21
12.
Tidak
percaya kepada Yesus adalah dosa. (Yohanes 16:8-9)
Berdasarkan
ayat-ayat di atas dapat disimpulkan pengertian dosa; dosa adalah segala perkataan, pikiran dan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah dan Pelanggaran terhadap perintah Allah.
Pertanyaannya adalah darimanakah asal usul dosa tersebut. Dalam Buku A BETTER SIN dalam BAB 1 saya menjelaskan secara detail asal usul dosa. Bila anda sudah memilikinya silahkan baca. Bila anda ingin memilikinya hubungi saya di kontak.
Labels:
A BETTER SIN,
Bab 1,
Dosa,
Ulasan Buku
7:51 PM
Bab 1 dalam buku A BETTER SIN adalah tentang dosa. Dalam bab ini akan
dibahas pengertian dosa yang Alkitabiah, Asal Usul Dosa, Akibat dosa.
Setiap topik-topik ini ada pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan
oleh orang-orang percaya, termasuk juga masih perdebatan di sekolah
Alkitab. Bab ini akan menjelaskan secara sederhana sehingga mudah
dimengerti.
Bila anda punya pertanyaan atau tanggapan silahkan mulai dari kolom komentar.
Check out my books on Goodreads: https://www.goodreads.com/profile/TolopMarbun
Sumber: www.tolopmarbun.net
Bab satu bertujuan memberikan pemahaman dosa yang Alkitabiah, sehingga kita berhati-hati dengan dosa. Kita tidak terjerumus dalam hal-hal yang kita anggap bisa, tetapi sesungguhnya dosa. Saya juga menjelaskan dengan sederhana akibat dari dosa. Dosa mendatang kutuk, dan upah dosa adalah mau oleh sebab itu pastikan anda memiliki buku A BETTER SIN untuk memahami secara keseluruhan.
Salah satu yang menari dalam bab 1 adalah asal usul dosa. Saya menjelaskan dengan detail lahirnya dosa. Sehingga kita berhati-hati dalam berkata-kata, berpikir, dan bertingkah laku.
Bila anda belum memilikinya silahkan hubungi saya dikontak.
Bab 1 Dosa
Written By Tolop Marbun Academy on Saturday, March 8, 2014 | 7:51 PM
Cover Depan |
Bila anda punya pertanyaan atau tanggapan silahkan mulai dari kolom komentar.
Check out my books on Goodreads: https://www.goodreads.com/profile/TolopMarbun
Sumber: www.tolopmarbun.net
Bab satu bertujuan memberikan pemahaman dosa yang Alkitabiah, sehingga kita berhati-hati dengan dosa. Kita tidak terjerumus dalam hal-hal yang kita anggap bisa, tetapi sesungguhnya dosa. Saya juga menjelaskan dengan sederhana akibat dari dosa. Dosa mendatang kutuk, dan upah dosa adalah mau oleh sebab itu pastikan anda memiliki buku A BETTER SIN untuk memahami secara keseluruhan.
Salah satu yang menari dalam bab 1 adalah asal usul dosa. Saya menjelaskan dengan detail lahirnya dosa. Sehingga kita berhati-hati dalam berkata-kata, berpikir, dan bertingkah laku.
Bila anda belum memilikinya silahkan hubungi saya dikontak.
Labels:
A BETTER SIN,
Bab 1,
Ulasan Buku