Dipinggiran kota ada satu keluarga kecil yang tinggal, hanya
seorang ibu dan anak gadisnya. Namanya Mela. Ayah Mela meninggal ketika Mela
tiga bulan dalam kandungan. Mela hanya
dibesarkan seorang ibu. Mela bertumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah. Mela
tahu kalau ayah sudah tidak ada. Mela punya keingginan menjadi Model dan Artis
yang terkenal, karena dia mau mengubah nasih keluarga mereka.
Sejak Mela SD, dia sudah sering ikut perlobaan, Dia selalu
mendapat juara satu. Sampai dia umur 16 tahun Mela selalu menjadi juara. Mela
sudah punya banyak fans di kota tersebut. Mela bukan hanya hebat dalam dunia
modeling, mela juga hepat dalam dunia tarik suara. Ia sudah belajar vocal sejak
dia kecil juga. Apapun cita-cita mela, ibu selalu dukung. Apalagi Mela sudah
punya penghasilan sendiri.
Pada usia yang ke 17tahun, Mela berenca untuk merilis album
pertamanya, maka dia sudah membuat satu pesta besar-besaran di rumah. Tetapi
ada satu hal yang selama ini Mela sembunyikan, Mela tidak pernah memperkenalkan
ibunya bahkan hampir tidak pernah cerita tentang ibunya, dia hanya cerita
tentang cita-citanya dan ketenarannya kepada teman-teman. Mela minder punya ibu
yang wajah penuh luka bakar.
1 Minggu sebelum ulatahunnya, Mela sudah melakukan diskusi
terhadap ibunya.
Mela: Ibu..saya mau rayakan ulang tahun ke 17, sekalian
merilis album pertama saya. Saya ada permitaan sama ibu.
Sang ibu: Apa anakku, kalau itu untuk kebaikanmu, ibu pasti
lakukan.
Mela: Janjinya ibu?
Sang ibu: iya anakku sayang
Mela: Ibu nanti perayaan ulang tahun saya, ibu tolong diam
di kamar, saya malu terhadap teman-teman, takut mereka tahu kalau ibu seperti
keadaan ibu, karir saya bisa hancur, album saya bisa tidak terjual.
Sang ibu: (Berlapang dada, karena ibu selalu ikut permintaan
mela). Baik, kalau itu permintaanmu, saya akan ikuti.
Pas hari ulang tahun mela, ibunya hanya berdiam diri
dikamar, selama rumah di dekorasi, ibu tetap diam. Mela sangat senang karena
ibu berdiam diri dikamar. Mela tidak tau kalau ibu sedang menangis dikamar.
Setelah jam yang ditentukan penuhlah rumah tersebut dengan
fans dan team sukses Mela. Mereka merayakannya
dengan meriah. Pasti waktu potong kue, salah satu dari fansnya berkata:
Ibunya mana kok ngak didampingi? Mela menjawab: “ibu sakit, dia tidak bisa
mendampingi saya”. Ibu mendengar jawaban mela tersebut. Fansnya: “Masakan ibu
mu tidak menemai, namanya seorang ibu lihat anak sesukses kamu, kok ngak
memaksakan diri, setidak pas acara potong kue”. Menengar perkataan itu ibu mela
miris dan hatinya terluka. Maka ibu lasung keluar dari kamar dan berkata. “SAYA
TIDAK SAKIT, SAYA SEHAT, tapi Mela memintaku berdiam diri di kamar”. Melihat
sikap ibunya, Mela lasung marah-marah, Mela mengucapkan kata-kata yang kasar
dan tidak pantas untuk seorang ibu. Ibunya hanya diam saja. Semtara para
fansnya kaget melihat sikap mela terhadap ibu, mereka kecewa dan meninggalkan
pesta ulang tahun tersebut termasuk team suksesnya.
Rumah menjadi kosong, hanya ada Mela dan ibunya:
Mela: (Geram dan
Marah), Ibu,,,,,,tidak tau diri, ibu tidak saya kepada saya, saya benci sama
ibu,ibu sudah hancurkan karir saya, popularitas saya, kenapa ibu harus keluar,
ibu tidak saya sama Mela.
Ibu: (Sambil mengais) saya sepanjanga hari menangis dikamar,
hati pending mendengar perkataan temanmu, ibu sangat sayang kepada Mela.
Mela: (Sambil pukul meja dan berteriak) TAPI IBU HARUSNYA
TIDAK KELUAR.!!!!
Ibunya: (Diam sejenak)….kamu tahu kenapa ibu luka bakar?
Mela: (masih marah), tidak penting, yang jelas ibu sudah
hancurkan karier saya..cerita ibu tidak akan pernah bisa membangkitkan karir
saya kembali.
Ibunya: (Lasung cerita saja). Mela sayang, ketika kamu
berumur 3 bulan, Rumah kita kebakaran, saat ibu sedang merawat taman dirumah
kita yang lama. Ketika saya lebih kebelangkan, asap sudah memenuhi semua rumah
tersebut, ibu tidak ada pilihan, ibu harus masuk ketengah api yang
berkobar-kobat tersebut demi menyelamatkan kamu, ibu berusaha untuk melindungi
kamu, kamu tidak terkena api sedikitpu, ibu yang penuh luka bakar, untuk saya
masih bisa minta tolong ke tetangga supaya saya di dilarikan kerumah sakit.
(Mela sudah mulai terdiam, Mela sudah mulai tersedu). Ibu sangat saya kepada
Mela, demi karir Mela sekarang ibu sudah terbakar 17tahun lau.
Mela: (Sambil menangis), kenapa ibu tidak pernah cerita
sejak saya kecil?
Ibu: Ibu sudah berencana sejak dulu, pas waktu kamu umur 17
tahun, sehingga fansmu sadar bahwa kamu bisa seperti sekarang ini karena kasih
sayang ibu. (sambil menangis), Saya pikir kamu akan memperkenalkan saya, malah
kamu mengurung saya.
Mela: Maafin Mela ibu
(sambil peluk ibu), Mela sudah salah menilai ibu, Mela minder terhadap ibu.
Maafin Mela ibu.
Ibu: Ibu sudah memaafkan kamu, dari dulu bahkan sampai hari
ini.
Story ini mengajarkan kita untuk menghargai pengorbanan
seorang ibu, kita ada saat ini karena seorang
yang setia mengandung kita, membesarkan kita bahkan sudah berkorban
untuk kita. Berilah yang terbaik buat ibu sebelum semuanya terlambat.
NB: Story sudah dimofikasi
tetapi tidak mengurangi keaslian cerita.
Sumber: http://www.tolopmarbun.net/2013/12/kasih-sayang-seorang-ibu-real-story.html