Google Image |
Pernahkan anda memperhatikan
keluarga yang sedang berlibur di mall? atau sedang bejalan-jalan? Apa
yang anda pikirkan tentang mereka? Sebelum saya menjelaskan metode
mendidikan anda yang muktahir di zaman ini, saya mulai dari kesaksian
dari dua ibu?
Ibu
A datang kepada saya dan bertanya bagaimana dia harus mendidik anak
perempuannya, anak sudah terjerumus dalam pergaulan remaja dan suka
melawan dia. Anak selalu ingin dekat dengan Suaminya, tetapi suaminya
tidak mau, bahkan berusaha untuk menjauh dari anaknya.
Ibu B bercerita, anaknya dekat dengan dia, tetapi anaknya lupa segala sesuatu jika sudah main game.
Hasil
dari pengamatan saya adalah ketika saya perhatikan keluarga di mall,
biasanya anak perempuan dengan dengan ayahnya, dan anak laki-laki dengan
ibunya. (tidak selalu, tetapi ada kecenderungan). Kasus ibu A adalah
suaminya tidak dengan dengan anak perempuannya, seandainya suaminya mau
dekat dengan anak perempuannya, mungkin anaknya tidak sampai terjerumus
dalam pergaulan, karena dia mendapat perhatian dan rasa aman dari
Papanya.
Kasus
ibu B adalah sekalipun mereka dekat, dia harus memberi batasan kepada
anaknya. Saya kepada anak bukan berarti memberikan kebebasan sepenuhnya,
harus ada dispilin. Kasih yang tanpa dispilin membuat anak menjadi
manja, dispilin tanpa kasih sayang membuat anak jadi keras atau nakal.
Dari kedua kasus ini adalah 2 hal yang menurut saya muktahir diterapkan dalam pendidikan anak:
1. Metode Persahabatan.
Orang
tua harus bisa menjadi sahabat anak-anaknya yang paling terbaik dan
terdekat, jika tidak mereka akan mencarinya di luar, masalahnya adalah
jika mereka mencari sahabat yang salah atau bahkan yang menjerumuskan
mereka ke dalam narkoba, sek bebas dan kenakalan remaja lainnya. Orang
tua harus bisa menjadi sahabat terbaik pertama, tempat mereka curhat dan
menemukan perhatian dan rasa aman. Jika casenya anak perempuan dengan
dengan ayahnya, maka ayahnya harus menjadi sahabat terbaik bagi
putrinya.
2. Modete Kasih Disiplin.
Kasih
dan disiplin sama seperti mata uang yang tidak bisa dipisahkan, dua hal
yang berbeda tetapi saling melengkapi. Kasih tidak bisa hanya
diekspresikan dengan memberikan apa saja yang anak minta, tetapi harus
ada disiplin. Kasihi mereka dengan disiplin, Disiplin mereka dengan
Kasih.