Artikel saya sebelumnya membahas gereja, kali ini berbicara tentang Kristen. Alasan-alasan ini kelihatan konyol, tetapi masuk akal. Langsung saja:
1. Kristen hanya ibadahnya 2 Jam hari minggu, 1 jam hari lain.
Bagi orang tertentu rutinitas ibadah yang diatur oleh 'agama' membuat dia semakin saleh. Jadi kalau hanya 3 jam per minggu membuat dia menjadi tidak rohani. 'agama' harus mengatur jam ibadah sedemikian rupa sehingga ia merasa agamis.
2. Terlalu Mudah Masuk Surga.
Bagi orang tertentu 'surga' itu adalah hal yang sangat kudus dan mulia karena tempat sang pencipta. Tidak mungkin dengan mengakui saja lalu masuk surga. Bagi orang ini kalau cuma mengaku saja, terlalu murahan surga tersebut. Jadi kalau mau masuk surga harus sukar, sulit, karena mahal.
Bagi mereka surga itu punya tangga kebaikan, setiap tangga adalah dosa, tetapi mereka tidak perlu kwatir karena mereka punya kapur perbuatan baik yang bisa menghapus semua dosa mereka yang ada di tangga. Satu ketika seorang yang sangat agamis, pamit mau ke surga karena kapurnya sudah banyak. Sementara temannya masih mengumpulkan kapur. Sang teman berpikir, dia juga harus naik tangga ke surga dengan jumlah kapur yang dia miliki. Setelah beberapa hari, sang teman kaget melihat sang agamis turun.
Sang Teman: Pak..enak ya...sudah dari surga..sekarang tinggal jemput keluarga?
Sang Agamis: Bukan bro...ke surga itu punya tangga masing-masing.
Sang Teman: Bagaimana, enakkan disana?
Sang Agamis: Enak bro...sangat enak...kalah surganya orang kristen...
Sang Teman: Kalau enak...kenapa turun pak?
Sang Agamis: Ya ni...kapur gw kurang..pada hal tinggal 5 anak tangga.
3. Tidak Masuk Akal.
Contohnya: "Segala sesuatu mendatangkan kebaikan". Sangat tidak masuk akal, banyangkan saja, jika keluarga hilang karena kecelakaan pesawat atau meninggal karena kecelakaan atau dibunuh, apa yang mendatangkan kebaikan, ini jelas satu kemalangan.
4. Munafik
Kristen mengaku mereka umat yang dikuduskan, tetapi perbuatan mereka tidak mencerminkan. Mereka tidak lebih dari umat yang munafik. Setelah menganut agama lain, orang ini percaya dia lebih kudus karena mengikut semua yang dikatakan pemimpinnya.