Home » » Nany....! Please do not leave me!

Nany....! Please do not leave me!

Written By Tolop Marbun Academy on Friday, August 29, 2014 | 11:22 AM

Google Image

Beberapa bulan lalu saya post tentang pembantu (nany) lebih disayang anak dari pada ibu. Tidak lain dan tidak bukan, pasti karena hubungan batin anak dengan pembantu lebih dekat dari pada orang tua. Saya yakin tidak ada seorang orang tua yang merancang atau menghendaki ini, tetapi kasus ini pelan-pelan menjadi problema yang serius khusus yang di kota yang tuntutan hidupnya tinggi.

1. Setiap Orang Pasti Ingin Memberikan Kehidupan Yang Layak.
Tidak seorangpun orang tua menghendaki anaknya terlantar, semuanya hidup layak. Hidup di kota besar tentu menuntut kerja keras yang menguras waktu dan tenaga. Tanpa disadari karena fokus kepada target waktu bersama anak hanya sisa-sisa. Bayangkan saja, ada yang harus berangkat jam 5 pagi, jam 6 pagi, dst, sementara pulang jam 7 sore atau bahkan ada sampai larut malam. Kondisi ini membuat anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama pembantu, pembantu selalu ada bagi mereka.
Ibu     : Nak....mamy keluar kota dulu ya...!?
Anak  : Hore....berapa hari mamy?
Ibu     : Cuma tiga hari sayang.
Anak  :  Yeah....cuma tiga hari!, kenapa tidak satu minggu!??
Ibu     : Ya..udah dulu ya sayang...nanti mamy ketinggalan pesawat.

Setelah pulang dari pekerjaan tiga hari...sang ibu berasumsi dia akan disambut anaknya seperti dulu kala...apa yang terjadi?
Ibu   : Sayang!....mamy pulang!
Anak: Ya...kok cepat bangat sih mamy (sambil sibuk main game sama pembantu).
Anda bayangkan jika itu yang terjadi, bagaimana perasaan anda? Tantangan ini salah satu tantangan tebesar di kota besar, membagi waktu untuk bekerja dan membagi waktu untuk keluarga.


2. Orang tua perhatian anak lewat pembantu.
Tidak ada pilihan lain untuk keselamatan anak, orang tua harus memperhatikan anak mereka lewat pembantu. Segala sesuatu yang menyangkut keselamatan  ataupun kemanan  dalam kehidupan sehari-hari  adalah tanggung jawab pembantu sebagai pelaksana harian. Kedekatan inilah yang membuat ikatan batin anak semakin kuat dengan pembantu.
Nany   : Dedek!...Nany pulang kampung dulu ya...dedeknya harus jadi anak yang manis dan baik ya!?
Anak   : Ngak boleh...(sambil cemberut) Nany jangan pergi...nany jangan tinggalin saya sendiri...pokoknya ngak bisa
Nany   : Kan ada papy dan mamynya?
Anak    : Kalau begitu saya ikut nany aja ke kampung!

Kedekatan batin anak dengan pembantu membuat mereka lebih memilih bersama dengan pembantu dari pada dengan orang tua. Ini juga menjadi dilema bagi beberapa pasangan di kota besar.
 
 


 


 
 
Share this article :
 
Copyright © 2010-2021. Tolop Marbun Academy - All Rights Reserved
Proudly powered by MY MASTER COACH