LifeHack |
Bahagia adalah keputusan, menderita juga adalah pilihan. Salah satu sumber penderitaan manusia itu adalah keinginannnya. Keinginan yang melebihi kemampuannya. Misalnya seseorang gaji 5 juta/bulan, memikirkan keinginanan 10 juta/bulan. Orang tersebut akan menderita karena keinginannya yang 5 juta tidak terpenuhi, maka dia mereka tidak bahagia. Orang-orang yang hidupnya selalu bahagia mereka memutuskan untuk tidak mempercayai hal-hal berikut:
1. Hidup itu Adil.
Orang yang bahagia, mereka tidak percaya hidup ini adil. Karena kenyataan banyak ketidakadilan yang ditemukan dalam dunia ini. Orang yang bahagia mereka mengerti bahwa hidup ini tidak selalu seperti yang mereka inginkan, mereka menerima hidup ini apa adanya. Jika mereka gagal, mereka mengampuni diri mereka, dan membiarkan yang lama berlalu, fokus pada hal yang baru.
2. Menderita adalah hal yang malang.
Hidup ini tidak selalu flat, jika senang, senang terus, jika menderita, menderita terus. Orang yang berbahagia mereka sadar bahwa penderitaan yang mereka alami adalah satu kekuatan yang membuat mereka bisa bertahan hidup. Mereka belajar bahwa penderitaan membuat mereka tegar dalam 'kesakitan' apapun.
3. Saya yang pengang kendali hidup ini.
Sebagus apapun rencana anda, tidak akan selalu berjalan sesuai dengan harapan anda, karena anda tidak bisa mengontrol semua orang yang ada di sekitar anda. Orang bahagia mereka sadar bahwa mereka tidak bisa mengatur hidup ini sepenuhnya, mereka lebih memilih mengatur suasana hati mereka dari setiap masalah-masalah yang terjadi.
4. Orang-orang harus mengasihi saya dengan cara yang special.
Jika kebahagiaan anda bergantung kepada perlakuan orang lain terhadap anda, maka anda tidak akan pernah bahagia. Anda tidak akan bisa menyenangkan semua orang, lalu mengharapkan mereka mengasihi anda dengan cara yang anda mau. Jika demikian kebahagiaan anda, maka selamanya anda tidak akan bahagia. Orang yang berbahagia mereka mengerti bahwa orang akan memperlakukan mereka berbeda-beda, dan mereka menghargai cara orang lain mengasihi mereka, meskipun tidak selalu seperti yang mereka harapkan.
5. Semua orang membenci saya.
Tunggu! Bukan berarti karena orang lain tidak mengasihi anda dengan cara apa yang anda inginkan, lalu mereka membenci anda. Tidak selalu demikian, yang perlu berubah adalah bukan cara mereka mengasihi anda, tetapi cara anda menghargai kasih mereka kepada anda.
6. Saya tidak bisa (bahagia, karena...........).
Orang yang bahagia mereka tidak akan pernah berkata "saya tidak bisa" sebelum mereka mencobanya. Dari mana anda tahu kalau anda belum mencoba, coba dulu baru anda putuskan. Mereka memutuskan selalu bahagia, maka mereka bahagia. Jika mereka percaya bahwa mereka tidak bisa bahagia, maka mereka bukanlah orang yang berbahagia.
7. Saya harus membuktikan saya bisa.
Orang berbahagia tidak bergantung kepada pembenaran orang lain. Maksudnya anda bukti bahwa anda bisa, lalu orang lain setuju, ketika orang lain setuju, maka anda bahagia. Orang yang berbahagia mereka tidak pernah menuntut kebahagian dari pembenaran orang lain, karena tidak semua orang akan selalu setuju dengan anda, sekalipun anda bisa membuktikannya.
8. Tidak jadi masalah.
Orang yang berbahagia bukan berarti mereka mencari masalah, ada hal-hal yang perlu dipermasalahkan, ada hal-hal yang perlu diabaikan. Jika seorang memperlakukan mereka senonoh, sebisa mungkin mereka akan selesaikan, jika memang orang tersebut, tidak mau menerima, baru mereka tidak mempermasalahkannya.
9. Saya akan lebih bahagia, jika saya(...............................)
Kecuali jika anda memutuskan bahagia, maka anda akan berbahagia. Tetapi jika anda memutuskan kebahagia atas pencapaian, maka anda tidak akan selalu bahagia. Hidup ini tidak selalu seperti apa yang anda harapkan.
10. Saya sudah terlalu tua.
Anda tidak pernah terlalu tua untuk bahagia. Orang yang berbahagia memutuskan mereka selalu bahagia setiap hari tanpa pandang usia.