Home » , , » Bumbu Komunikasi Dalam Pernikahan.

Bumbu Komunikasi Dalam Pernikahan.

Written By Tolop Marbun Academy on Saturday, November 15, 2014 | 10:20 PM



Berbicara bumbu yang kita bayangkan pasti rempah-rempah alami yang membuat masakan terasa nikmat. Anda coba banyangkan makan-makanan favorit tanpa bumbu, apa rasanya? Rasanya pasti hambar. Sekalipun makanan favorit, pasti tidak akan makan dengan lahap. Jadi bumbu dalam konteks ini adalah penyedap alami.
Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam pernikahan. Tanpa komunikasi tidak ada pernikahan yang bisa bertahan sampai masa tua. Jangankan tanpa komunikasi, berkomunikasi juga masih banyak pernikahan yang berakhir di tengah jalan.  Komunikasi yang benar akan menghasilakn reaksi yang benar dan sebaliknya, komunikasi yang salah mengakibatkan hubungan 'terganggu'.

Komunikasi sama seperti musik. Musik bisa sesuatu yang menyenangkan, bisa juga mengjengkelkan. Menyenangkan bila harmonisasinya sesuai dengan yang anda sukai, menjengkelkan bila anda tidak suka. Maka komuniskasi harus ada harmonisasinya. Untuk menimbulkan harmonisasi dalam kemunikasi perlu adalah imprufisasi. 

Jika digabungkan konsep makanan dan musik, maka imprufisasi tersebut adalah bumbunya. Jadi komunikasi yang menyenangkan adalah komunikasi yang berbumbu alami. Berikut adalah bumbu alami dalam penikhan:

1. Cinta.
Cinta dalam pernikahan bukan cinta seperti pacaran. Cinta dalam menikah harus berubah menjadi pengertian. Salah satu bukti cinta dalam pernikahan adalah pengertian. Cinta tidak bisa diucapkan dengan kata-kata saja seperti pada waktu pacaran. Setelah menikah cinta harus dibuktikan dengan pengertian. Maka dalam berkomunikasi dengan pasanganmu harus ada pengertian. Anda harus mengerti totalitas pasanganmu ketika mau menyampaikan sesuatu, sehingga tidak terjadi miskomunikasi. Miskomunikasilah yang sering membuat keluarga ribut.


2. Penghargaan.
Setiap orang layak diberi pengharagan. Bila anda mau belajar menghargai pasanganmu, ubaglah fokusmu. Dari yang fokus pada kelemahan atau kekurangannya saja, kepada kelebihan dan kekuatannya. Jika anda fokus pada kelemahan dan kekuarangan maka yang keluar dari perkataanmu adalah hal-hal yang menjatuhkan, melecehkan atau menghakimi. Komunikasi yang seperti pasti tidak akan bertahan lama. Perkatakanlah kebaikan pasanganmu setiap hari. Pelajari lebih lanjut di #30DaysYCMChallenging. : Perkatakanlah Kebaikan Pasanganmu.

3. Mendengar.
Mulut kita hanya diciptakan satu, kuping dua. Ini artinya kita harus lebih banyak mendengar daripada berkata-kata. Ada satu pepatah bijak; "mulutmulah yang membuat engkau tuli." Ketika anda banyak berbicara, tidak mungkin ada bisa menjadi pedengar yang baik. Pendengar yang baik adalah pendengar yang atau kapan membuka mulutnya. Pelajari lebih lanjut di #30DaysYCMChallenging.: Jadilah Pendengar yang baik.

Share this article :
 
Copyright © 2010-2021. Tolop Marbun Academy - All Rights Reserved
Proudly powered by MY MASTER COACH