Home » , » Pelajaran Berharga Diakhir Tahun 2014 dari AirAsia QZ8501

Pelajaran Berharga Diakhir Tahun 2014 dari AirAsia QZ8501

Written By Tolop Marbun Academy on Tuesday, December 30, 2014 | 11:08 AM


Sumber: Tempo

Siapapun tahu kejadian AirAsia QZ8501 kehilangkan kontak dan jatuh di Perairan Pangkal Bun. Semua penumpan dan crew berharap baik-baik saja, ternyata tidak demikian. Kalau kita selidiki lagi ada 10 Penumpang yang batal terbang. (Baca: Tak Baca Email, 10 Penumpang AirAsia Batal Terbang) alasannya mereka tidak tahu kalau jadwal di majukan.

Sumber: Tempo

Bila anda membaca Medsos anda pasti tahu berita ini:
"Seorang lelaki pengguna media sosial Path, R. Fadilah Muchtar Natanegara, mencela insiden hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang di atas perairan Tanjung Pandan, Bangka Belitung. Fadilah mendoakan agar semakin banyak pesawat berbiaya murah yang hilang dan jatuh.

"Semoga pesawat murahan banyak jatuh dan banyak hilang di angkasa dan tersisa 1 perusahaan yang sangat gue dan keluarga gue percaya yaitu Garuda Indonesia," kata Fadilah Muchtar dalam akun Path-nya. Program Path mendeteksi Fadilah berada di Jakarta Selatan saat menulis kalimat tersebut sebagai status Path-nya, Senin pagi, 29 Desember 2014"

Seorang kawan Fadilah, Redy, menasihati. "Ya kan semua orang belum tentu berduit buat naik garuda toh.. say," kata dia. Fadilah mengatakan, ia tak pernah naik pesawat murah, karena tak ingin celaka.

"Semiskin-miskin dan enggak punya duitnya gue, gue enggak pernah naik yang murahan itu. Karena gue tau nyawa gue yang gue pertaruhkan dalam bepergian lewat udara, jadi lebih baik gue bayar mahal tapi nyawa terjamin," kata dia. (Sumber: Cela AirAsia di Medsos, Seorang Netizen Dirisak)

Saya juga ingat kata salah satu dosen saya: "naik pesawat itu kita harus sudah siap mati"

Setiap perjalanan pasti ada resikonya, jalan kakipun ada resikonya. Kita hanya bisa berjaga-jaga supaya selamat, tetapi jika sudah waktunya meninggal dunia, tetap akan meninggal dengan cara Tuhan sendiri.

Mungkin anda memberi komentar, seperti Fadilah, "Pesawat Murahan jangan ditumpangi, nyawa sangat berharga". Sebenarnya bukan masalah murahan atau tidak, jika pesawat tersebut harus jatuh, pasti ada saja kesalahan atau bencana. Kwalitas pesewat hanya bisa memanagemen resiko. Pesawat HM memiliki sistem keaman yang canggih, tetap saja bisa hilang. Jadi bukan masalah jenis pesawat, TETAPI MASALAH HIDUP ANDA EXPIRED ATAU TIDAK. Jangankan orang naik pesawat, orang tidur saja bisa meninggal.

So Apa Lessonnya?

1. Sudahkan anda siap sedia ketika hidup anda expired?
Seperti yang saya #KulTwitTM di Akun Twitter saya @TolopMarbun bahwa kita hanya bisa berharap baik-baik saja, tetapi finalnya ada pada Tuhan. Seperti penumpang AirAsia QZ8501 (kebetulan saya belum pernah naik) mereka berharapa akan liburan di singapura tanpa pernah berpikir akan ada kecelakaan sekalipun sudah ada pembritahuan, "jadwal penerbangan dimajukan akibat cuaca buruk". Buktinya masih ada 10 orang hidup mereka belum expired, mereka masih diberi kesempatan untuk berbuat sesuatu kepada Tuhan. 

Kita harus selalu berjaga-jaga. Hidup dalam kekudusan. Kita tidak pernah tahu kapan kita expired. Kita hanya menunggu waktu saja. Hiduplah bergaul dengan Allah, Allah pasti akan memberitahukan kepadamu apa yang akan terjadi. BERTOBATlah dari setiap dosa-dosa. Jangan hidup dan bermain-main dalam dosa karena jika anda sudah meninggal tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat.

2. Hidup ini semenatara saja.

Hidup ini hanya sementar, selama kita diberi kesempatan hidup, hiduplah untuk Tuhan dan berbuat baiklah kepada orang. Anda diciptakan untuk tujuan Allah, maka pakailah hidup ini untuk memenuhi tujuan Allah. Hidup ini kita akan pertanggungjawabkan dihadapan Allah, maka  HIDUPLAH BENAR DIMATA TUHAN sehingga kita layak menerima makhota ketika pulang kerumah bapa di surga.



Share this article :
 
Copyright © 2010-2021. Tolop Marbun Academy - All Rights Reserved
Proudly powered by MY MASTER COACH