1 Menit Jadi Pengusaha maksudnya
adalah "wakut" yang anda butuh membuat keputusan menjadi pengusaha.
Yang lama adalah pertimbangan2 menjadi pengusaha dan menjalaninya.
Dalam bagian satu ada 2 type
pengusaha yang saya jelaskan. Pengusaha pertama adalah pengusaha oppurtunis.
Pengusaha kedua adalah pengusaha passion.
Pengusaha oppotunis yang saya maksud
dalam buku tersebut adalah pengusaha yang "kecenderungan"
ikut-ikuttan saja, sehingga ketika booming, dia ikut booming. Kalau sudah
stagnan, dia cari yang booming lagi.
Pengusaha passion adalah pengusaha
yang mengerjakan passionnya. Mereka gali passion mereka, kemudian mereka ubah
menjadi bisnis yang menyenangkan.
Menggali passion tidak cukup hanya
sekali, kadang perlu diulang2, sehingga semakin tajam sesuai dengan passion
yang tersimpan dalam diri anda.
Anda yang pertanya demikian:
"pak saya sudah gali passion saya, bagaimana cara memulainya?
1. Mulai dengan apa yang anda bisa.
2. Mulai dengan apa yang anda miliki.
2. Mulai dengan apa yang anda miliki.
Pak saya sdh lakukan kenapa masih
biasa-biasa saja?
Jawab: sukses itu berakumulasi. Jika
anda sudah melakukan 1 bidang sebanyak 10.000 jam anda bisa dikatakan ahli.
Bahkan biasanya suksesnya sudah cetar membahana.
Untuk Mencapai 10.000 anda butuh
namanya "konsisten". Konsisten tidak mudah, bagi saya pribadi,
"salah satu yang paling sulit saya kerjakan". Sekalipun demikian,
tidak ada pilihan, selain belajar konsisten.
Konsisten yang saya maksud adalah
konsisten dengan passion anda, tetap caranya harus berubah (maksudnya kreatif).
Anda tidak mungkin bisa menghasilkan yang berbeda dengan cara yang sama. Jika
anda mau melihat hasil yang berbeda, maka anda harus berubah terlebih dahulu.
Ketika anda menjalan menjalan
passion sebagai bisnis anda, maka ada saatnya anda menghadapi namanya "the
impossible" (kemustahilan).
The Impossible yang saya maksud
adalah benar-benar mustahil (Impossible), atau masih ada kemungkian
(possibility).
Kadang ada kondisi dimana kita
merasa mustahil (impossible) karena mungkin belum anda manusia melakukannya.
Jika karena belum ada yang melakukan, maka masih ada kemungkian (possibility)
anda bisa melakukannya.
The Impossible andalah hanya Tuhan saja memang
bisa melakukannya. Sedang sesuatu yang keliatan mustahil, anda butuh iman dan
konsisten, siapa tahu hal tersebut the possibility bagi anda.