Hi pemirsa, apakah anda saat ini senang menulis skripsi? Apakah anda bingung bagaimana memulainya? atau anda penasaran, kesalahan apa saja yang sering ditemukan dalam penulisan skripsi?
Jika anda menjawab "Ya", anda sedang berada dalam artikel yang tepat. Kali saya akan membahas "5 Kesalahan yang sering ditemukan dalam penulisan Skripsi". Saya bagikan ini supaya anda tidak perlu mengulangi lagi kesalahan ini.
Saya bagikan ini, khusus pada bab 1 ya...karena kalau bab 1 sudah bisa, biasanya bab selanjutnya lebih mudah.
1. Memulai dari judul
Ada kalanya mahasiswa terjebak dengan judul, memikirkan judul yang "waw", tetapi tidak didukung dengan kompetensi mahasiswa tersebut, ditambah lagi bingung mencari refrensinya. Beberapa teman saya dulu waktu kuliah seperti itu, termasuk mahasiswa saya, berangkat dari judul yang bagus, tetapi tidak mampu memulai langkah selantnya.
Judul itu memang penting, tetapi skripsi bukan berangkat dari judul. Skripsi selalu berangkat dari masalah. Dari masalah yang dipaparkan maka akan mudah menentukan judul yang akan dibahas. Oleh sebab itu ketika memilih judul, pertimbahkanlah masalah yang sering temukan, kemampuan anda membahas masalah tersebut, dan refrensi-refrensi buku yang mendukung judul tersebut.
2. Masalah yang dituangkan terlalu luas.
Ada kalanya ketika saya membaca sikripsi masalah yang dituangkan terlalu luas. Masalah yang meluas ini membuat peneliti tidak fokus pada masalah yang akan dibahas. Seharuanya masalah dibahas secara umum terlebih dahulu, kemudian merucut pada masalah khusus. Tentu bisa saja ada beberapa masalah yang terkait dengan judul yang akan dibahas. Jika kasusnya demikian, sebaiknya masalah khusus yang diperbanyak, biar semakin tajam.
Misalnya:
Anda mau membahas masalah penyalah gunaan gadget di tingkat anak SMP di Tangerang. Anda bisa saja membahas penyalah gunaan gadget di seluruh dunia, baru merucut ke Indonesia, kemudian masuk ke tangerang. Maka selanjutnya fokus kepada tangerang, termasuk data-data yang mendukung.
3. Gagal membuat indentifikasi masalah.
Kalau anda gagal mengindentifikasi masalah, maka kemungkinan besar pasti anda gagal menulis sikripsi. Dalam point yang ke-2 saya menyarankan supaya fokus pada masalah yang anda akan tulis. Bila anda sudah membuat masalah-masalah yang terkait dengan judul, maka sangat mudah mengindentifikasi masalah.
4. Gagal membuat batasan masalah dan rumusan masalah.
Basatan masalah dan rumusan masalah sebenarnya akan sangat mudah kalau indentifikasi masalah sudah jelas. Anggap saja anda punya 5-8 identifikasi masalah. Tetapi anda tidak mungkin membahas semua masalah tersebut, anda cukup batas 2 atau 3 masalah (Pada umumnya 3 masalah.) Ingat 3 batasan masalah tersebut, sumbernya dari identifikasi masalah. Jangan menambahkan lagi, bisa copy paste dari indenfikasi masalah.
Rumusan masalah itu sumbernya dari batasan masalah. Batasan masalah bentuknya statement, rumusan masalah bentukany kalimat tanya.
Contoh:
Batasan Masalah : Ada indikasi penyalahgunaan gadget menurunkan prestasi belajar siswa SMP Tangerang.
maka, rumusan masalah menjadi:
Bagaimana penyalahgunaan gadget menurunkan prestasi belajar siswa SMP Tangerang?
5. Gagal membuat sistematika penulisan.
Sistematika penulisan sebenarnya bukan hanya daftar isi yang diringkas dalam bentuk pragraf, tetapi harus ada penjelasan hubungan bab 1 dengan bab 2 dan juga selanjutnya.
Setelah menyimak artikel ini, boleh tinggalkan komentar anda dikolom kemontar ini ya. Terimakasih sebelumnya.