Home » » Doa Bapa Kami dan Aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Doa Bapa Kami dan Aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Written By Tolop Marbun Academy on Tuesday, May 6, 2014 | 9:46 AM


Doa Bapa Kami bukan hanya doa rutinitas, tetapi semua kehidupan orang percaya bergantung kepada Doa ini.Orang yang memahami Doa Bapa Kami, hidup mereka pasti berbeda, hidup mereka terlihat lebih relax dan lebih bahagia. Berikut 7 pengajaran utama dalam Doa Bapa Kami.

1.       Bapa Kami yang Di Surga.
Kalimat menegaskan bahwa kita berdoa kepada Bapa yang berada di Surga. Selain bapa jasmani, kita juga punya Bapa Surgawi. Pernyataan bahwa Allah adalah Bapa kita dinyatakan oleh Yesus. Pertanyaannya adalah seberapa besar iman kita bahwa Allah adalah Bapa Kita? Sudahkah kita mengalami-NYA? Jika kita belum memiliki pengalaman pribadi bahwa Allah adalah Bapa kita, maka kalimat ini menjadi kalimat atau doa rutinitas saja.

Kalimat “Bapa Kami Yang Di Surga” ini menjelaskan bahwa kita punya Bapa pemilik surga,pencipta alam dan segala isinya. Jadi kita punya Bapa yang Dasyat yang selalu ada bagi kita tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Bapa jasmani yang jahat tahu memberi yang terbaik bagi anak-anaknya, Apalagi Bapa kita yang di Surga, DIA pasti memberikan yang terbaik dalam hidup kita. Karena Dia sudah memiliki rencana dan masa depan yang penuh harapan bagi kita.

Pertanyaan:Sudahkah Allah yang berada di Surga engkau alami sebagai Bapamu??


2.       Dikuduskanlah nama-MU.
Nama Bapa Surgawi kita adalah Kudus, maka kita harus menghormati nama-NYA yang kudus karena Allah adalah Mahakudus. Kita harus menghormati nama-NYA dan harus memuliakan nama-NYA. Karena Kekudusan nama-NYA maka kita sebagai anak-anak-NYA  harus menjaga hidup supaya nama-NYA yang kudus dikenal semua orang.

Kalimat ini mengajarkan kita untuk tidak menyebut nama-NYA dengan sembarangan atau memamfaatkan nama-NYA untuk kepentingan pribadi. Juga supaya kita hidup kudus,karena Bapa kita kudus.

Pertanyaan:Sudahkan anda menguduskan nama Bapa Kita??

3.       Datanglah Kerjaan-MU
Kerajaan Allah adalah kerajaan yang penuh damai dan suka cita. Dengan kata lain, Damai dan Sukacita surgawi ada di bumi. Suka cita dan damai sejahtera yang dari Sorga tidak tergoncangkan oleh kesulitan dan permasalahan setiap zaman. Suka Cita dan  Damai memberi kekuatan kepada kita, supaya kita bisa menikmati suasana Surga di Bumi. Jadi orang yang mengalami Kerajaan Allah, mereka akan merasakan damai dan suka cita sekalipun mereka sedang melalui badai.

Selanjutnya kalimat ini  menyatakan bahwa Allah bukan saja Bapa kita, tetapi juga Raja. Allah adalah  Raja segala-galanya. Maka kita hidup dalam kerjaan Allah dimana Allah sebagai Raja kita. Sebagai Raja diatas segala raja,maka Dia layak untuk disembah.

4.       Jadilah kehendak-MU di Bumi seperti di Surga.
Kalimat ini mengajarkan bahwa kehendak Allah mutlak bagi setiap orang. Kita bisa memiliki banyak rencana tetapi keputusan Tuhanlah yang terencana. Bapa kita pasti akan selalu menghendaki yang terbaik, sekalipun menurut manusia tidak terbaik,tetapi berdasarkan kedaulatan Allah pasti akan selalu yang paling terbaik.Oleh sebab kita harus lebih percaya kepada Kehendak Allah dan rencana Allah dalam kehidupan kita.


5.       Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.
Kalimat ini mengajarkan untuk kita penuh ucapan syukur dalam kecukupan. Kecukupan yang diajarkan oleh Yesus adalah kecukupan sehari. Pemeliharaan Bapa hari ini adalah jaminan akan pemeliharaan Bapa akan hari esok. Kita tidak perlu kwatir akan hari esok karena esok memiliki kesusahan sendiri. Bukan berari hidup berkelimpahan baru bisa mengucap syukur. Anda tidak perlu hidup dalam berkelimpahan untuk hidup dalam ucapan syukur, JIKA sudah cukup, tetaplah hatimu penuh dengan ucapan Syukur.

6.       Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.
Kalimat ini mengajarkan tentang pengampunan. Pengampunan memerdekakan baik orang yang bersalah juga kepada kita. Jika kita menyimpan kesalahan orang lain, atau mungkin sampai dendam maka kita akan kehilangan damai sejahtera, suka cita,dan semangat hidup. Orang yang menyimpan kesalahan orang lain menjadikan hatinya menjadi tempat sampah.

7.       Janganlah membawa kami dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. 
Allah tidak pernah membawa  kita kepada pencobaan, tetapi manusia sendirilah yang sering membawa dirinya sendiri kedalam pencobaan. Allah tidak pernah mencobai, Alllah hanya mengizinkan pencobaan yang tidak melebihi kekuatan kita. Kenalilah kelememahanmu! Dan Jangan ‘entertain’ kelemahanmu. Jika engkau sadar engkau lemah, kuasailah dirimu! bila tidak kuat, larilah dari godaan.







Share this article :
 
Copyright © 2010-2021. Tolop Marbun Academy - All Rights Reserved
Proudly powered by MY MASTER COACH