Home » » 10 Hal yang berbahaya dan menghancurkan bagi seorang pendeta.

10 Hal yang berbahaya dan menghancurkan bagi seorang pendeta.

Written By Tolop Marbun Academy on Tuesday, September 23, 2014 | 12:39 AM



Anda pasti sering mendengar bahwa "pendeta juga manusia". Benar mereka manusia, mereka masih hidup seperti kita, yang membedakan adalah panggilan dan tugas hidup mereka. Karena panggilan mereka, mereka berusaha hidup seperti malaikat. Sekalipun demikian seringkali hidup mereka menjadi rapuh dan rentah kehancuran, berikut adalah 10 hal yang berbahaya dan menghancurkan kehidupan seorang pendeta.

1. Mengaibagikan kebutuhan jiwa.
Sebagai seorang pendeta khususnya yang sudah banyak jam terbangnya, sering kali mengabaikan kebutuhan 'jiwa dan rohani' mereka, konsentrasinya adalah pelayanan dan pelayanan, sehingga mereka kurang bersekutu dengan Tuhan, sementara di sisi lain mereka harus 'mengeluarkan banyak kuasa'. Kuasa yang mereka lepaskan tidak sama dengan yang mereka terima. Tidak heran banyak pendeta jatuh dalam dosa ketika mereka dalam pelayanan/mission trip. Faktanya bahwa hamba Tuhan terkenal sering jatuh dalam dosa yang tidak 'masuk akal'. Contoh: Robert Liardon jatuh dalam dosa seks di mision trip.

2. Mengorbankan Keluarga.
Hal yang paling rentan adalah mengorbankan keluarga. Tidak heran ada (tidak semua) pendeta hebat dimimbat tetapi SESUNGGUHNYA MEREKA ADALAH AYAH DAN SUAMI YANG GAGAL. Kesuksesan seorang pendeta di mimbar tidak akan pernah menggantikan kegagalan mereka dalam rumah tangga. Mimbar hanya topeng kehancuran rumah tangga. Contoh: Rick Warren adalah pembicara International, penulis buku "The Purpose Driven Life" anaknya MATI BUNUH DIRI.

3. Bermain dengan Target (angka).
Maaf bukan untuk menjatuhkan para pendeta, tetapi ini hanya ALARM. Ada pendeta yang fokusnya adalah ANGKA, baik jumlah jemaat termasuk JUMLAH PK. Model pendeta begini adalah pendeta upahan. Yesus saja pergi hanya untuk melayani seorang wanita Samaria. Tidak selamanya Yesus melayani jumlah yang banyak, karena fokusnya adalah PEMURIDAN. Pendeta dipanggil untuk memuridkan orang percaya supaya hidup seperti Kristus.  Seorang teman saya pernah menceritakan pengalamannya mengundang seorang "pendeta' untuk menjadi pembicara di seminar. Apa yang diminta pendeta tersebut? Fasilitas Hotel plus PK 5 JUTA. Setelah ditelusuri ternyata tinggal di kota yang sama. rekan tersebut meminta pendeta tersebut karena rekomendasi dari rekannya juga. 

4. Membandingkan Pelayanan.
Jika selalu membandingkan dengan pelayanan, pelayanan akan selalu ada yang lebih baik, buku yang lebih baik, blog yang lebih baik, selalu akan ada yang lebih baik ketika membandingkan pelayanan dengan pelayanan yang lain. Jika orang pendeta suka membandingkan pelayanannya dengan orang maka itulah awal dari kehancuran pelayanan ini, karena tidak semua orang dipanggil dengan pelayanan yang sama. Semua dipanggil berbeda, jadi tidak akan pernah sama dengan dengan siapapun. 

5. Mencari pembenaran dari "pemberontak".
Tidak semua jemaat  menjadi jemaat yang taat, kadang ada 1 atau 2 orang yang selalu memberontak dengan keputusan-keputusan yang sudah dibuat oleh gembala sidang. Jika pendeta terlalu mendengarkan kedua pemberontak tersebut, apalagi sampai 'konpromi' itulah awal dari kehancuran dari pelayanan tersebut.

6.Mengabaikan KEBENARAN dari pada Popularitas.
Saya masih ingat cerita dosen saya, dia adalah pengkhotbah khusus di gereja 'a'. Kebetulan gereja tersebut menyewa dua bioskop karena jemaat sudah banyak. Sering kali ketika orang melihat namanya di bioskop 'a', langsung berputar ke bioskop 'b' karena dibioskop 'b' khotbahnya akan selalu tentang mujizat dan berkat. Ada pendeta sengaja mengabaikan kebenaran untuk menjadi terkenal, khotbahnya hanya menyenangkan kuping jemaat, tetapi tidak pernah membawa jemaat kepada kebenaran firman Tuhan.


7.  Mencuri kemuliaan Tuhan.
Tanpa sadar kadang pendeta hanya memamfaatkan Tuhan untuk kepentingannya sendiri, seolah-olah mereka lebih hebat dari Yesus. Mereka lebih banyak menceritakan siapa mereka dalam pelayanan daripada apa yang dibuat Yesus bagi mereka dalam pelayanan. Jadi intinya seolah-olah Yesus tidak ada apa-apanya tanpa mereka.

8. Mengabaikan Persahabatan.
Biasanya kalau belum terkenal masih mau bersahabat dengan siapa saja, setelah mulai terkenal dan banyak jam pelayanan, sudah sulit bergaul kepada siapa saja. Mereka mulai pilih-pilih bergaul dengan siapa saja, jadi hanya orang tertentu. TETAPI, ada yang lebih parah, pendeta tidak mau ditemui oleh siapapun karena takut urapannya hilang, jangankan orang lain, jemaatnya sendiripun tidak boleh ketemu, hanya boleh dilihat di mimbar.

9. Menyalahgunakan Kuasa.
Tuhan memberi pendeta kuasa untuk memberitakan injil, tetapi ada yang menggunakan kuasa tersebut untuk memperkaya diri sendiri. Pada mulanya pelayanan masih tidak menuntut bayaran, karena sudah terkenal dan banyak mujizat, maka untuk dilayani harus membayar sejumlah uang. 

10. Kemiskinan dalam menguasai diri.
Ada pendeta yang begitu lemah dalam menguasai diri, sehingga hidup mereka hanya untuk jatuh bangun dalam dosa.

Tidak ada niat menjatuhkan bagi kedua pendeta yang saya sebutkan. Robert Liardon sudah pulih, sekarang sudah melayani kembali. Rick Warren juga terdeplak atas kematian anaknya. Tujuan saya adalah memberi contoh kepada pendeta-pendeta supaya tidak merasa terlalu hebat sehingga tidak jatuh dalam dosa kesombongan.

Outline dari artikel ini diterjemahkan dari :10 dangerous distractions for a pastor.


Share this article :
 
Copyright © 2010-2021. Tolop Marbun Academy - All Rights Reserved
Proudly powered by MY MASTER COACH