Home » » Apakah yang harus aku lakukan ketika semua orang meninggalkan saya?

Apakah yang harus aku lakukan ketika semua orang meninggalkan saya?

Written By Tolop Marbun Academy on Friday, October 10, 2014 | 9:11 AM



Berikut satu kasus saya baca di Facebook:

Setelah saya mengaku dosa,cobaan pun bertambah.kepala rasanya mau pecah, pikiran kosong,sering dihantui dan diganggu rasa bersalah akhirnya benar-benar salah. ini benar-benar diluar dugaanku. Jadi seperti ingin merasakan menjadi orang gila karena banyak urat saraf yang terputus.Oh Tuhanku, kenapa jadi seperti ini hidupku?hukumanku terlalu berat, hidupku pun hanya membuat malu. Aku tak bisa menyelamatkan rumahtanggaku, suami dan keluarga suami tidak bisa menerima masalaluku, anakku dibawa pergi diam-diam tanpa kuketahui. Teman-teman menjauh dariku begitu juga keluargaku, lengkap sekali Tuhan hukumanku ini.
Dalam kasus ini adalah beberapa point yang menjadi perhatian saya: Masa lalu, Hukumanku, dan Gagal dalam keluarga.

1. Dampak Masa Lalu.
Masa lalu memang tidak terlalu penting, tetapi ada masa lalu yang bisa menjadi masalah sampai hari ini bahkan di hari yang akan datang. Tidak semua orang juga bisa menerima masa lalu dengan mudah, apalagi yang menyangkut hal-hal yang vital dan pernikahan. Faktanya dalam kasus ini adalah masa lalu sang istri menciptakan penolakan yang besar dari suami dan keluarga suami. Jadi saran saya selesaikan masa lalu, lalu buktikan bahwa anda sudah berubah.

2. Hukuman yang terlalu berat.
Apa yang kita tabur, itulah yang kita tuai. Secara pribadi saya tidak setuju ini adalah hukuman dari Tuhan, tetapi hasil dari apa yang dia tanam pada masa lalu. Iblis yang mengintimidasi dia dengan masa lalu yang buruk sehingga merasa Allah menghukum.  Ada tertulis:
1 Yoh. 1:9  Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 
Jika kita sudah mengakui dosa kita, maka Allah sudah mengampuni dan melupakannya. Sekalipun Allah sudah mengampuni, konsekwensi dari dosa tersebut bisa saja tetap berjalan. Misalnya jika ibu tersebut melakukan seks di luar nikah, jadi ketika menikah dengan suaminya sudah tidak virgin. Lalu dia bertobat, Allah mengampuni dosanya. Konsekwensinya adalah dia kehilangan virginitasnya, penolakan dari suaminya (khususnya suami yang mengutamakan virginitas), dan penyesalan. 

3. Gagal Menyelamatkan Keluarga.
Harus diakui bahwa kondisi tersebut bukan masalah yang mudah, ditolak dan tinggalkan orang-orang yang dikasihi ketika terpuruk alias gagal dalam keluarga. Solusinya adalah jangan berpangku tangan dalam kegagalan tersebut. Boleh menerima kegagalan tetapi bukan berarti pasrah. Semua orang pernah gagal, yang membedakan adalah tidak semua orang bangkit dan kegagalan tersebut. Sang istri memang sudah gagal, entah itu karena masa lalu, tetapi tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik. Lebih baik terlambat dari pada pasrah dan tidak berbuat apa-apa.

Solusinya adalah:

1. Berdoa.
Berdoa kepada Tuhan untuk memulihkan pernikahannya, tidak ada yang terlalu sukar bagi Allah. Allah berkenan kepada pernikahan, Allah pasti menolong orang yang sungguh-sungguh berharap padanya. Bisa saja Allah melakukan mujizat 'instant' atau juga harus melalui proses-proses tertentu yang Tuhan kehendaki. Tetaplah berdoa, kuatkan pengharapan dalam Yesus.

2. Berani berbuat, Berani bertanggung jawab.
Sudah terlanjur kehilangan segala-galanya, tidak ada pilihan lain selain menyelesaikan masa lalu, minta ampun kepada suami dan keluarga suami, serta mengadakan pendekatan kepada teman-teman yang sudah menjauh.

Bila anda memilih tanggapan lain silahkan posting di bawah ini.

Share this article :
 
Copyright © 2010-2021. Tolop Marbun Academy - All Rights Reserved
Proudly powered by MY MASTER COACH