Home » , , » Hari kelima: Kekang Lidah anda. #30DaysYCMChallenging

Hari kelima: Kekang Lidah anda. #30DaysYCMChallenging

Written By Tolop Marbun Academy on Saturday, October 4, 2014 | 3:23 PM

Tantangan hari kelima berhubungan dengan tantangan hari pertama sampai ke empat. Hari pertama anda ditantang untuk mengatakan kebaikan-kebaikan pasangan anda. Hari kedua kita tantangan untuk saling melayani dengan cara yang kreatif. Hari ketiga kita ditantang untuk semakin sabar dan hari keempat kita ditantang untuk memberi penghargaan. Jika anda sudah praktekkan tantangan hari pertama, kedua dan keempat, maka tantangan hari kelima akan lebih mudah karena anda sudah membiasakan lidah mengatakan hal-hal yang baik dan benar, kata-kata yang benar-benar membangun. Mari kita mulai dengan firman Tuhan.

Efesus 4:29  Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. 
Hari kelima anda ditantang untuk mengekang lidah. Anda harus bisa memastikan bahwa perkataan anda hanya perkataan yang membangun, bukan perkataan yang menjatuhkan apalagi sampai melecehkan. Perkataan yang negatif lebih tajam dari pisau. Luka karena pisau bisa sembuh dalam waktu yang singkat, tetapi luka karena perkataan orang yang kita kasihi bisa sakit sampai selama-lamanya. Perkataan yang anda katakan tidak akan pernah anda bisa ambil kembali, sehebat apapun anda, sekeras apapun anda, sekuat apapun usaha anda, jika anda sudah mengatakannnya takkan bisa anda ambil kembali. Sekalipun anda minta maaf.

Seorang gembala mengetahui dirinya sedang difitnah oleh jemaat, maka dengan penuh kasih dia panggil jemaat tersebut dan bertanya secara pribadi. Awalnya jemaat tersebut tidak mengaku, tetapi setelah ada saksi dia mengaku. Dia meminta maaf kepada gembala sidang. Sang gembala meminta mengambil satu ember bulu ayam. Setelah jemaat tersebut mengambilnya, mereka pergi ke sebuah tempat, dimana angin bisa bertiup. Lalu Gembala meminta dia untuk mengamburkan semua bulu ayam tersebut, setelah dia hamburkan, gembala meminta mengambilnya kembali, tetapi ember tidak penuh lagi, karena banyak bulu ayam tersebut yang sudah ditiup angin. Gembala bertanya: Dapatkah kamu ambil semua? Jemaat berkata, "TIDAK". Gembala berkata: Sekalipun kamu minta maaf sampai tersungkur, perkataanmu tidak akan pernah kembali.

Ini adalah kisah nyata (nama dan tempat dirahasiakan) suami istri suka menyumpahi. Setiap kali mereka bertengkar suami akan melakukan kekerasan fisik dan istrinya akan berkata: "Kalau kamu terus sakiti saya, kamu pasti akan lumpuh dan kami akan mati karena lumpuh". Suaminya juga tidak mau mengalah, suaminya juga berkata: "mulutmu yang cerewet itulah yang membawa kamu mati".

Apa yang terjadi? Suaminya lumpuh pada usia 40an, dia harus merawat suaminya kurang lebih 15 tahun sebelum suaminya meninggal karena lumpuh. Setelah suaminya meninggal sang istri mengalami infeksi dimulut, dan infeksi tersebutlah yang membuat dia meninggal.

Dari kisah nyata ini suami istri harus bisa mengekang lidah mereka dan memastikan perkataan mereka adalah perkataan berkat.

Bila anda memiliki pertanyaan atau komentar bisa melalui

Twitter: @TolopMarbun

Facebook: @Ev.TolopMarbun atau @YoungCouplesMinistryID

atau silahkan posting melalui kolom komentar dibawah ini.

Bila anda tidak mengikut tantangan ini dari awal silahkan klik pojok kanan atas #30DaysYCMChallenging


Bila anda terinspirasi dengan tantangan pertama ini, silahkan share kepada teman-teman anda. Anda bisa share artikel ini kepada rekan-rekan anda melalui contact BBM, LINE, WA, dll atau melalui sosial network anda: Facebook, Twitter, dll.
Share this article :
 
Copyright © 2010-2021. Tolop Marbun Academy - All Rights Reserved
Proudly powered by MY MASTER COACH