The right man on the right place sangat menentukan penyelesaian masalah. The right man on the right place bisa menjawab masalah sekitar 70-90%. Contoh yang paling mudah adalah team sepak bola. Anda bisa bayangkan apa yang terjadi jika pelatih memutuskan penyerang menjadi penjaga gawang dan penyerang menjadi penjaga gawang. Penjaga gawang bisa saja menjadi penyerang tetapi tidak semaksimal penyerang menjadi penyerang, sama hal penyerang menjadi penjaga gawang, dia bisa saja menjadi penjaga gawang tetapi tidak akan pernah semaksimal penjaga gawang.
Istri harus berperan sebagai istri sekalipun mungkin gaji atau karirnya lebih tinggi dari suami. Suami harus tetap menjadi suami sekalipun penghasilannya lebih sedikit dan jabatannya lebih rendah dari istri. Ini kisah nyata, seorang suami memutuskan meninggalkan istrinya karena dalam pekerjaan istrinya adalah pimpinannya, sulit bagi dia memerankan peranannya sebagai kepala keluarga karena sang istri sudah lama menjadi atasannya.
Satu keluarga petani yang pernah saya dengar di sebuah desa, menurut saya ini jarang. Istri meminta supaya suaminya yang tinggal di rumah, sementara istri yang kerja ke ladang sebagai petani. Keluarga ini terlihat bahagia. Suami juga mau menjaga anak mereka di rumah dan memasak untuk istrinya yang kerja ke ladang.
Keluarga ini adalah salah satu contoh yang tidak ideal, tetapi berjalan baik. Tidak semua keluarga berjalan dengan baik seperti ini keluarga ini. Normal istri berperan sebagai istri dan suami berperan sebagai suami. Ini adalah hukum alam dari keluarga. Jika ada orang yang mencoba melanggar hukum alam pernikahan ini maka pernikahan mereka pasti akan bermasalah seperti contoh suami yang meninggalkan istri.
Peranan suami istri bisa diukur dari Firman Tuhan. Firman Tuhan menjelaskan suami mengasihi istri dan istri tunduk kepada suami. (Ef.5:22-23). Kepala dari istri adalah suami, kepada dari suami adalah Kristus. Jika istri mencoba menjadi kepada keluarga maka pernikahan pasti bermasalah. Masalahnya kedua pasangan tidak memaksimalkan peranan mereka, melainkan ganti posisi. Atau kasus lain, suami tidak memperlakukan istri sebagai istri dan istri tidak memperlakukan suami sebagai suami. Hubungan yang seperti ini juga tidak sehat dan bermasalah. Contoh: Suami hanya perlakukan istri sebagai pelampiasan segalanya, atau istri hanya mamfaatkan suami menjadi ATM hidup.
Jadi tantangan hari ini: Lakukanlah pernahan anda sebagai mana anda adanya dan maksimalkanlah peranan anda sehingga rumah tanggamu jadi lebih harmonis dan lebih bahagia.
Peranan suami istri bisa diukur dari Firman Tuhan. Firman Tuhan menjelaskan suami mengasihi istri dan istri tunduk kepada suami. (Ef.5:22-23). Kepala dari istri adalah suami, kepada dari suami adalah Kristus. Jika istri mencoba menjadi kepada keluarga maka pernikahan pasti bermasalah. Masalahnya kedua pasangan tidak memaksimalkan peranan mereka, melainkan ganti posisi. Atau kasus lain, suami tidak memperlakukan istri sebagai istri dan istri tidak memperlakukan suami sebagai suami. Hubungan yang seperti ini juga tidak sehat dan bermasalah. Contoh: Suami hanya perlakukan istri sebagai pelampiasan segalanya, atau istri hanya mamfaatkan suami menjadi ATM hidup.
Jadi tantangan hari ini: Lakukanlah pernahan anda sebagai mana anda adanya dan maksimalkanlah peranan anda sehingga rumah tanggamu jadi lebih harmonis dan lebih bahagia.
Bila ada pertanyaan, komentar atau saran anda bisa ikut kami:
Twitter : @TolopMMinistry
Facebook : Ev.TolopMarbun
Google Plus: +TolopMarbun
atau langsung post pada kolom komentar.
Bila anda terinspirasi dengan tantangan pertama ini, silahkan share kepada teman-teman anda. Anda bisa share artikel ini kepada rekan-rekan anda melalui contact BBM, LINE, WA, dll atau melalui sosial network anda: Facebook, Twitter, dll.