Untuk Mengerti hari seorang bapak sebaiknya membaca Lukas 15. Dalam pasal kita bisa melihat gambaran hati Bapa. Khususnya ketika anak bungsu kembali. Sang Bapa tidak bertanya atau menghakimi kesalahan dan dosa anak tersebut, malah sebaliknya, Ia menyambut dengan suka cita tanpa memperhitungkan kesalahan mereka. Dari pasal ini kita bisa disimpulkan hari Bapa adalah hati yang menerima tanpa syarat.
Hati bapa yang saya maksud dalam ini adalah buka hati bapa jasmani karena hati bapa jasmani pasti tidak sulit dimiliki oleh para ibu-ibu, tetapi HATI BATA SURGAWI. Hati suami istri sama seperti hati Bapa di Surga. Salah satu yang menonjol hari HATI BAPA adalah mengampuni tanpa syarat, tidak perlu menghakimi terlebih dahulu atau dihajar terlebih dahulu.
Menerima tanpa syarat ini bukan pelajaran mudah seperti membalik tangan. Sekalipun suami istri saling mencintai bukan berarti tidak melakukan kesalahan. Ketika terjadi kesalahan pada saat itulah diuji. Energi yang kita pakai untuk menghakimi atau marah-marah kepada pasanganmu lebih banyak daripada menerima. Menerima pasangan tanpa syarat ketika melakukan kesalahan butuh RENDAH HATI DAN LAPANG DADA. Orang sombong tidak mungkin bisa menerima kesalahan tanpa syarat, mereka akan lebih cenderung menghakimi dan menyalahkan bahkan menjatuhkan. Demikian juga dengan orang yang lapang dada, jika orang tidak lapang mereka akan kecewa dan marah marah.
Saya sangat diberkati dengan kesaksian orang hamba Tuhan, istrinya dibawa orang kabur dan menikah dengan orang tersebut. Setelah hidupnya hancur-hancuran dengan suami yang membawa dia kabur, dia kembali kepada suaminya sang hamba Tuhan. Hamba Tuhan tersebut menerima dia kembali sebagai istri yang sah, menerima tanta syarat dan mengampuni dia tanpa syarat. Ini bukan perbuatan yang mudah tetapi bukan berarti tidak bisa kita perbuat.
Dalam banyak hal kita bisa praktekkan HATI BAPA kepada pasangan kita. Ingat! kita juga pasti berbuat salah, kita juga mau diterima apa adanya dan diampuni tanpa syarat. Jika kita mengharapkan perbuatan yang demikian perbuatlah terlebih dahulu kepada pasanganmu. Sekalipun engkau belum mendapatkannya, jangan jemu-jemu berbuat baik kepada pasanganmu karena ini menyangkut masa depan keluargamu.
Saya sangat diberkati dengan kesaksian orang hamba Tuhan, istrinya dibawa orang kabur dan menikah dengan orang tersebut. Setelah hidupnya hancur-hancuran dengan suami yang membawa dia kabur, dia kembali kepada suaminya sang hamba Tuhan. Hamba Tuhan tersebut menerima dia kembali sebagai istri yang sah, menerima tanta syarat dan mengampuni dia tanpa syarat. Ini bukan perbuatan yang mudah tetapi bukan berarti tidak bisa kita perbuat.
Dalam banyak hal kita bisa praktekkan HATI BAPA kepada pasangan kita. Ingat! kita juga pasti berbuat salah, kita juga mau diterima apa adanya dan diampuni tanpa syarat. Jika kita mengharapkan perbuatan yang demikian perbuatlah terlebih dahulu kepada pasanganmu. Sekalipun engkau belum mendapatkannya, jangan jemu-jemu berbuat baik kepada pasanganmu karena ini menyangkut masa depan keluargamu.
Tantangan hari ini: Belajar menerima kesalahan pasangan tanpa syarat.