Apakah anda sedang mencari damai? Apakah anda pernah melihat damai bisa diperjual belikan?
Pelajaran hari ini berhubungan dengan pelajaran hari ke 24 karena ketika kita bisa menerima pasangan kita tanpa syarat maka secara tidak langsung anda juga sedang menciptakan damai. Suasana damai adalah kerinduan setiap orang. Meskipun banyak harta dan kekayaan jika tidak ada damai, maka harta dan kekayaan menjadi sia-sia. Oleh karena itu damai itu sangat penting dalam pernikahan.
Damai tidak bisa ditemukan di dunia ini dengan mudah. Sumber damai yang sejati adalah Yesus. Yesus memberikan kita damai berbeda dengan yang ada di dunia ini. Damai yang ada dalam dunia ini hanya bersifat sementara, atau damai yang semu,jadi damai yang sejati hanya ada dalam Yesus. Sekalipun Yesus memberikan damai kepada kita, jika kita tidak bisa menjaga maka damai itu akan menjadi hilang, dengan kata lain kita harus punya pengendalian diri untuk mempertahankan damai tersebut.
Dalam pernikahan ada kalanya kita tertantang (tercobai) untuk marah atau bertengkar, kita punya pilihan, menahan diri atau marah-marah atau sampai bertengkar. Jika anda memilih untuk menahan diri maka anda sedang menjaga kedamaian, tetapi jika anda memilih marah-marah atau bertengkar maka anda sedang menghancurkan rasa damai. Tidak mungkin anda bisa merasakan damai ketika anda sedang bertengkar atau sedang berdebat. Anda bisa merasakan damai ketika anda bisa menguasai diri dalam pencobaan. Penguasaan diri tentu bukan karena kuat dan gagah kita tetapi karena Roh Kudus yang menolong kita memiliki penguasaan diri sehingga terjaga damai yang Tuhan berikan dalam pernikahan kita.
Tantangan: Syukurlah hasil kerja keras pasanganmu dan hargailah kerja keras mereka.
Bila anda memiliki pertanyaan silahkan via
Twitter: @TolopMMinistry
Facebook: @Ev.TolopMarbun
Google Plus +TolopMarbun
atau posting melalui kolom komentar di bawah ini.
Tantangan: Syukurlah hasil kerja keras pasanganmu dan hargailah kerja keras mereka.
Bila anda memiliki pertanyaan silahkan via
Twitter: @TolopMMinistry
Facebook: @Ev.TolopMarbun
Google Plus +TolopMarbun
atau posting melalui kolom komentar di bawah ini.