Selama kita hidup di dunia, zaman tidak akan pernah lebih mudah selalu semakin sulit dan semakin sukar. Setiap era memiliki problema tersendiri, maka kita dituntut untuk siap dan kuat untuk menghadapinya. Bila anda baca koran, atau tonton berita atau dengar radio atau media lainnya, membuktikan bahwa zaman ini semakin buruk dan semakin sukar.
Pertanyaannya apakah kita bisa hidup lebih baik di tengah-tengah zaman yang semakin buruk dan semakin sukar? Apakah yang harus kita lakukan supaya kita bisa hidup terasa lebih ringan dan lebih bersuka cita?
1. Iman mengokohkan pengharapan.
Iman tidak menjadikan anda menjadi superman atau menjadi tukang sihir, sehingga segala sesuatu menjadi instan bagi anda atau bukan juga supaya masalah yang anda hadapi menjadi tidak ada. Tidaklah demikian, melainkan Iman memampukan anda menyakini atau berpegang kepada pengharapan sekalipun hal itu belum terjadi (Ibr.11:1). Iman akan memberi kekuatan kepada anda untuk anda tetap 'cling' dengan pengharapan yang yakini. Meskipun dunia berkata lain, tetapi anda akan tetap "cling". Iman tidak meniadakan kesulitan zaman ini, tetapi iman membuat anda mampu hidup lebih baik dalam zaman yang lebih buruk. Iman membuat anda seperti ikan hidup dalam air laut, meskipun air laut asin, ikannya tetap tawar. Zaman semakin buruk tetapi anda bisa hidup tanpa terpengaruh karena ada satu pengharapan yang terjamin di dahapan kita.
2. Bersyukur
Ketika anda bersyukur ada energi positif yang anda hasilkan bagi seluruh totalitas hidupmu. Memberikan anda semangat yang baru, menambah suka cita dan menjaga damai sejahtera. Kwatir dan sungut-sungut menghasilkan energi negatif kepada seluruh hidup. Energi negatif yang sangat kuat sehingga anda bisa kehilangan, suka cita, damai sejahtera dan pengharapan. 99% apa yang dikuatirkan tidak pernah terjadi. Zaman ini sudah semakin sukar, kenapa masih masih pelihara kwatir? Kenapa masih bersungut-sungut, kenapa kwatir.
Bersyukur juga menambahkan rasa damai dan suka cita dalam hati anda, kedua hal tersebutlah yang membuat anda hidup terasa ringan di tengah-tengah zaman yang sulit ini.
3. Mengandalkan Tuhan
Kita harus mengandalkan Tuhan. Mengandalkan Tuhan bukan berarti anda berdiam diri, karena iman anda kepada Tuhan harus diiringi dengan perbuatan. Contoh sederhana: Ketika anda punya masalah, anda menyerahkan masalah sepenuhnya kepada Tuhan, dan tidak pernah mengambilnya (dengan cara kwatir dan memikirkan berulang-ulang). Hidup kita ini diatur oleh Tuhan, Tuhan berdaulat sepenuhnya. Jika kita mengandalkan Tuhan, maka kita percaya setiap kesulitan yang kita hadapi membuat iman kita semakin bertumbuh dan semakin teguh.
Pertanyaannya apakah kita bisa hidup lebih baik di tengah-tengah zaman yang semakin buruk dan semakin sukar? Apakah yang harus kita lakukan supaya kita bisa hidup terasa lebih ringan dan lebih bersuka cita?
1. Iman mengokohkan pengharapan.
Iman tidak menjadikan anda menjadi superman atau menjadi tukang sihir, sehingga segala sesuatu menjadi instan bagi anda atau bukan juga supaya masalah yang anda hadapi menjadi tidak ada. Tidaklah demikian, melainkan Iman memampukan anda menyakini atau berpegang kepada pengharapan sekalipun hal itu belum terjadi (Ibr.11:1). Iman akan memberi kekuatan kepada anda untuk anda tetap 'cling' dengan pengharapan yang yakini. Meskipun dunia berkata lain, tetapi anda akan tetap "cling". Iman tidak meniadakan kesulitan zaman ini, tetapi iman membuat anda mampu hidup lebih baik dalam zaman yang lebih buruk. Iman membuat anda seperti ikan hidup dalam air laut, meskipun air laut asin, ikannya tetap tawar. Zaman semakin buruk tetapi anda bisa hidup tanpa terpengaruh karena ada satu pengharapan yang terjamin di dahapan kita.
2. Bersyukur
Ketika anda bersyukur ada energi positif yang anda hasilkan bagi seluruh totalitas hidupmu. Memberikan anda semangat yang baru, menambah suka cita dan menjaga damai sejahtera. Kwatir dan sungut-sungut menghasilkan energi negatif kepada seluruh hidup. Energi negatif yang sangat kuat sehingga anda bisa kehilangan, suka cita, damai sejahtera dan pengharapan. 99% apa yang dikuatirkan tidak pernah terjadi. Zaman ini sudah semakin sukar, kenapa masih masih pelihara kwatir? Kenapa masih bersungut-sungut, kenapa kwatir.
Bersyukur juga menambahkan rasa damai dan suka cita dalam hati anda, kedua hal tersebutlah yang membuat anda hidup terasa ringan di tengah-tengah zaman yang sulit ini.
3. Mengandalkan Tuhan
Kita harus mengandalkan Tuhan. Mengandalkan Tuhan bukan berarti anda berdiam diri, karena iman anda kepada Tuhan harus diiringi dengan perbuatan. Contoh sederhana: Ketika anda punya masalah, anda menyerahkan masalah sepenuhnya kepada Tuhan, dan tidak pernah mengambilnya (dengan cara kwatir dan memikirkan berulang-ulang). Hidup kita ini diatur oleh Tuhan, Tuhan berdaulat sepenuhnya. Jika kita mengandalkan Tuhan, maka kita percaya setiap kesulitan yang kita hadapi membuat iman kita semakin bertumbuh dan semakin teguh.